Tak Segera Difungsikan, Pemprov Surati Pusat untuk Ambil Alih Jembatan Timbang

Pemprov Jatim mendesak pusat untuk segera memfungsikan jembatan timbang agar keberadaan mobil besar yang melebihi tonase dan merusak jalan bisa lebih dikontrol.

DPRD Jatim, Bhirawa
Sejumlah jembatan timbang  tidak difungsikan oleh pemerintah pusat, kondisi ini mendesak Pemprov Jatim untuk mengirim surat ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).  Alasannya, saat ini kondisi jalan di Jatim banyak yang rusak parah akibat banyaknya mobil besar yang melebihi tonase dan lolos dari pantauan petugas akibat tak melalui jembatan timbang.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Jatim Hammy Wahjunianto menegaskan saat ini Jatim dan masyarakat menanggung kerugian yang amat besar akibat banyaknya jalan yang rusak. Ini semua akibat tak berfungsinya jembatan timbang yang ada di Jatim. Mengingat 80 persen jalan yang rusak diakibatkan tonase yang berlebihan.
“Untuk itu Pemprov Jatim menyurati Kementerian PUPR agar jembatan timbang yang ada tetap dikelola oleh Dinas PU Bina Marga Provinsi Jatim. Namun hingga sekarang belum ada jawaban dari pusat,”papar politisi asal PKS ini, Rabu (15/2).
Ditambahkannya, dari 12 jembatan timbang yang ada di Jatim, yang difungsikan baru empat jembatan timbang. Masing-masing di pintu masuk yang akan menuju di Jatim masing-masing di Pacitan, Magetan. Berdasar kenyataan itulah Pemprov ingin mengelola kembali.
Hal senada juga diungkapkan anggota Komisi D DPRD Jatim Abdul Halim. Menurut politisi asal Partai Gerindra ini meski PAD yang didapatkan dari jembatan timbang tidak signifikan, namun keberadaannya cukup dibutuhkan. Apalagi di Indonesia, jembatan timbang di Jatim selalu menjadi percontohan tingkat nasional. Namun karena saat ini ada sekitar delapan jembatan timbang tidak difungsikan akhirnya menjadi malapetakan jalan yang ada di Jatim dan banyak membawa korban meninggal dunia.
“Di sisi lain dengan diambilalihnya jembatan timbang ke pusat, maka otomatis APBD Jatim tidak menganggarkannya. Kalau ini dibiarkan terus maka dikhawatirkan alat yang ada rusak, dan ini sangat merugikan karena anggaran yang dibutuhkan untuk membuat satu jembatan timbang nilainya cukup besar,” tambahnya. [cty]

Tags: