Tak Sekolah, tapi Pintar Membaca dan Menggambar

Wali Kota Batu Eddy Rumpoko dan Wawali Punjul Santoso saat menemui Saiful Arif di rumahnya sembari menyerahkan bingkisan berupa handphone, buku bacaan, buku gambar dan pakaian.

Wali Kota Batu Eddy Rumpoko dan Wawali Punjul Santoso saat menemui Saiful Arif di rumahnya sembari menyerahkan bingkisan berupa handphone, buku bacaan, buku gambar dan pakaian.

Syaiful Arif, Penderita Difabel di Kota Batu
Kota Batu, Bhirawa
Siang itu suasana haru menyelimuti rumah Saiful Arif di Jalan Indragiri No 22 RT 4 RW 6 Dusun Sumbersari Desa Sumberejo Kecamatan Batu Kota Batu. Impian Saiful Arif, penderita difabel yang ingin bertemu Wali Kota Batu Eddy Rumpoko akhirnya terwujud. Bahkan dia tidak hanya bisa bercengkerama dengan Wali Kota Batu, karena saat itu Wawali Batu Punjul Santoso juga turut menyertai.
Dengan duduk bersila di karpet, Saiful yang hanya memiliki dikaruniai satu kaki dan itu pun tak sempurna terlihat sangat bergembira. Didampingi oleh neneknya, Nasikah, Saiful anak ke-5 dari 5 bersaudara pasangan (alm) Sukatman dan Umiyati tersebut bercengkerama dengan Eddy Rumpoko. Kegembiraan nampak terpancar dari raut wajahnya.
Kegembiraan  Saiful semakin bertambah karena Eddy Rumpoko datang dengan berbagai buah tangan berupa buku-buku bacaan, pakaian dan sebuah handphone. Wali Kota Batu itu membubuhkan tanda tangan di buku bacaan yang dibawanya, serta ditempel kartu nama agar Saiful sewaktu-waktu bisa berkomunikasi dengannya.
Saiful tak menyangka kedatangan wali kota dan wawali membawa hadiah yang begitu banyak. Padahal dia hanya punya satu keinginan yaitu bertemu Eddy Rumpoko karena sering melihat wali kotanya di Agropolitan Televisi (ATV) yang merupakan televisi milik Pemkot Batu.
Walau tak pernah mengenyam pendidikan di sekolah dan dengan keterbatasan fisiknya, Saiful Arif ternyata memiliki keinginan kuat untuk belajar.
Dengan belajar sendiri di rumah, dia akhirnya cukup pintar membaca dan menulis, serta menggambar dengan kakinya. Kemampuan Saiful ini berkat kepiawaian kakak ketiganya, Natalia Eni yang mengajarinya membaca dan menulis.
“Saya bisa membaca saat umur 13 tahun karena diajari kakak Eni,” ungkap Saiful kepada wali kota dan wawali.
Saiful sebenarnya sudah ditawari sekolah oleh Dinas Sosial, namun karena harus sekolah di Banyuwangi, dia mengaku tidak mau. Dia tak tega meninggalkan kedua orangtuanya di rumah, apalagi saudara-saudaranya tak tega Saiful terpisah jauh dari mereka. Selain ditawari sekolah, Saiful juga mendapat bantuan kursi roda.
“Saya pinginnya sekolah. Tapi kakak dan ibu saya sedih karena kasihan nanti kalau di sekolah, sehingga akhirnya saya minta di rumah saja,” tuturnya.
Ketika ditanya keinginan dan cita-citanya, Saiful hanya mengatakan secara singkat ingin menjaga dan membahagiakan ibunya karena ayahnya telah meninggal beberapa hari lalu. Saiful ingin bisa memberi kehidupan yang lebih baik kepada ibunya.
Saat mengatakan hal itu, kontan wali kota dan wawali, serta rombongan sontak meneteskan air mata. Keterbatasan yang dimiliki Saiful tak menghalanginya untuk berbakti kepada orangtuanya.
Usai menyerahkan bingkisan, Wali Kota Eddy Rumpoko mengaku merasa bersalah karena keinginannya bertemu Saiful tertunda karena kesibukannya akhir-akhir ini. Makanya begitu diberitahu kalau ayahnya meninggal, Wali Kota Eddy Rumpoko menyempatkan diri untuk datang sebelum menghadiri rapat paripurna di DPRD Kota Batu.
“Saya merasa bersalah karena tidak tahu ada anak muda yang cukup bagus kreasinya dalam menggambar dan pintar baca tulis tanpa sekolah. Sebenarnya sudah beberapa waktu ingin mendatangi Saiful, namun belum sempat,” kata Eddy Rumpoko.
Sedangkan saat diberitahu ayah Saiful meninggal, kebetulan Eddy ada di Jakarta karena ada rapat Tim Transisi. Dan baru kemarin Eddy bisa menemui Saiful dan keluarganya.
Terkait dengan pendidikan Saiful, Wali Kota Eddy Rumpoko menjanjikan akan meminta Dinas Pendidikan memfasilitasinya. Saiful bisa belajar di SLB atau belajar mandiri di rumah, kemudian ikut ujian Kejar Paket. Bagaimanapun Eddy Rumpoko menginginkan agar Saiful bisa mendapat pendidikan yang layak sebagaimana anak-anak lainnya.
Tak hanya itu, Eddy Rumpoko juga minta agar Saiful menghubungi jika ada kesulitan maupun sakit. “Nanti nomor handphone bapak disimpan ya. Kalau sakit atau ada kesulitan, langsung hubungi bapak,” pesannya kepada Saiful..
Eddy Rumpoko juga berpesan agar Saiful tak usah merasa rendah diri dan tetap semangat untuk menatap hidup ke depan.
“Saiful sekolah ya dan jangan malu bergaul dengan teman-teman. Tuhan itu menciptakan makhluknya pasti ada kekurangan dan kelebihannya. Jadi tetap semangat, terus belajar menggambar ya,” kata Eddy Rumpoko memberi wanti-wanti kepada Saiful sebelum berpamitan. [sup]

Tags: