Tak Setuju Cabup Blitar, KPU Siap Gelar Pilkada’17

Husni Kamil Manik

Husni Kamil Manik

Kab.Blitar, Bhirawa
Jika hasil Pilkada 9 Desember mendatang di Kabupaten Blitar tak sesuai harapan rakyat, KPU siap menggelar Pilkada pada 2017 mendatang.
“Konsekuensi jika banyak masyarakat yang tidak setuju dengan calon yang ada, maka otomatis Pilkada akan dilanjutkan kembali pada 2017 nanti,” kata Ketua KPU RI Husni Kamil Manik yang didampingi Ketua KPU Jatim Eko Sasmita pada saat melakukan sosialisasi pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Blitar di Hotel Grand Mansion yang juga dihadiri oleh Ketua dan Anggota KPU se-Jawa Timur, Rabu (4/11) kemarin.
Husni Kamil menegaskan untuk pelaksanaan Pilkada pada tahun ini di Kabupaten Blitar hanya diikuti satu calon tunggal saja, yakni pasangan Drs Rijanto sebagai Calon Bupati dan Marhaenis Urip Widodo sebagai Calon Wakil Bupati. Konsekuensinya mekanisme pemilihannya hanya memilih setuju dan tidak setuju, berbeda dengan Pilkada dengan paslon lebih dari satu.
“Akan diketahui apakah lebih banyak mencoblos setuju atau tidak setuju. Masyarakat nantinya yang akan menentukan,” ujarnya.
Dia juga menjelaskan pemilihan calon tunggal ini merupakan  tonggak sejarah dalam dunia demokrasi pelaksanaan Pilkada di Indonesia yang akan diikuti oleh 3 daerah termasuk Kabupaten Blitar. Sehingga pihaknya saat ini terus melakukan sosialisasi dan kunjungan di tiga daerah yang melaksanakan Pilkada satu calon tunggal sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat.
“Karena hal ini merupakan peristiwa pertama sejak Pilkada dipilih langsung oleh masyarakat,” jelasnya.
Dalam sosialisasi ini pihaknya telah menyampaikan kepada seluruh lembaga penyelenggara tentang tata cara pelaksanaan pungut suara yang berbeda dengan pemilihan lebih dari 1 pasang calon sesuai dengan PKPU Nomor 14 Tahun 2015. Perbedaan itu meliputi  bentuk surat suara, kriteria kemenangan paslon serta konsekuensi jika banyak masyarakat yang tidak setuju dengan calon yang ada maka otomatis Pilkada akan dilanjutkan kembali pada 2017.
“Masyarakat nantinya yang akan menentukan pilihannya, apakah setuju dengan calon yang ada atau tidak,” terangnya.
Bahkan pihaknya juga  meminta kepada paslon untuk aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Saat ini sudah banyak masyarakat yang mengetahui jika akan ada Pilkada, tetapi hanya sekadar mengetahui saja belum berarti tingkat kehadiran masyarakat akan tinggi.
“Kami juga meminta kepada pasangan calon untuk menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat, karena jika pasangan calon langsung yang mendekati masyarakat maka pengaruhnya akan lebih besar sehingga masyarakat bisa mengetahui langsung pasangan calon yang akan mereka pilih,” imbuhnya.
Ketua KPU Kabupaten Blitar Imron Nafifah menambahkan pihaknya berharap jumlah angka golput di Kabupaten Blitar bisa berkurang, sehingga tingkat kehadiran masyarakat akan semakin meningkat untuk bisa menentukan siapa yang akan dipilih sebagai pemimpin Kabupaten Blitar.
“Kami berharap tingkat kehadiran masyarakat tetap maksimal agar bisa menentukan nasib Kabupaten Blitar dengan calon yang ada saat ini,  apakah dipilih atau tidak dipilih,” katanya. [htn]

Tags: