Tak Suka Kondisi Kotor, Bersihkan Monumen Jayandaru yang Lama Tak Pernah Dibersihkan

Pj Bupati Sidoarjo dan Kepala DLHK membersihkan Monumen Jayandaru, dengan menyemprot dan menyapu lantai dasarnya. [achmad suprayogi]

Aksi Jumat Berkah Ala Pj Bupati Sidoarjo Hudiono
Kab Sidoarjo, Bhirawa
Setelah resmi menjabat Pj Bupati Sidoarjo, Dr Hudiyono MSi langsung tancap gas, bergerak meningkatkan kinerjanya dalam mengelola Kabupaten Sidoarjo agar terlihat bagus lagi. Bukan hanya pengelolaan administrasi, tetapi kondisi taman-taman edukasi taman kota, termasuk Tugu Ikon Sidoarjo ‘Monumen Jayandaru’ juga ikut dibersihkan oleh Karo Kessos Provinsi Jawa Timur ini.
Monumen Jayandaru yang berada di sisi timur Alun-alun Sidoarjo ini memang menjadi Ikon Kota Delta. Monumen Jayandaru yang dibangun pada 2017 itu sempat viral karena adanya beberapa patung petani dan nelayan. Selain itu, Jayandaru menjadi Ikon Sidoarjo karena di puncak monumen terdapat patung lambang Sidoarjo, yakni Udang dan Bandeng.
Kondisinya, sejak awal dibangun, Jayandaru belum pernah dibersihkan dengan disemprot sampai atas. Banyak debu yang menempel bahkan cukup tebal. Pembersihannya pun akhirnya tidak bisa langsung, perlu beberapa kali di semprot air dengan tekanan yang sangat tinggi. Termasuk area halaman Jayandaru yang nampak terlihat lama sekali belum pernah dibersihkan. Debu cukup tebal menempel di tembok dan lantai.
Melihat kondisi tersebut, Pj Bupati Hudiyono yang biasa dipanggil Cak Hud bergerak bersama-sama dengan jajaran DLHK (Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan) dengan dibantu oleh masyarakat menyemprot, menggunakan mobil tangki air dan menggosok tembok sekeliling monumen hingga bersih. Tak ketinggalan tanaman yang tumbuh atas monumen ikut dibersihkan.
“Ini perubahan luar biasa ya, kami bertiga ada kepala DLHK dan Kabidnya, ikut turun dan ternyata kalau kita hadir langsung cepat bersih. Dan masyarakat disini ikut membantu kerja bhkati. Tadi endapan kotoran cukup tebal, dan sekarang sudah kelihatan bersih,” kata Cak Hud, pada Jum’at, (6/11/2020) pagi di Alun-alun Sidoarjo.
Cak Hud menilai kinerja bagian kebersihan di lapangan kurang optimal. Kotoran debu hampir setengah senti menter. “Ini artinya ada kinerja teman-teman kebersihan di lapangan kurang optimal, maka tadi sudah saya sentuh hatinya, saya ajak kerja ikhlas dan kerja bersama-sama. Kita ajak masyarakat bersama-sama peduli menjaga kebersihan ikon kota Sidoarjo, ” ajak Cak Hud.
“Dengan merawat dan menjaga Alun-alun serta kebersihan monumen Jayandaru, Saya yakin banyak masyarakat yang ikut senang dan pengunjung alun-alun merasa nyaman,” ungkapnya.
Kegiatan bersih-bersih dilakukan melalui program ‘Jogo Taman Delta’ yang dilakukan rutin oleh Pj Bupati Sidoarjo setiap hari Jum’at. Cak Hud juga berharap kebiasaan ini diikuti sampai tingkat kecamatan dan desa/keluaran dengan melibatkan masyarkat.
“Ini menjadi role model ya, apakah ada pengaruhnya ketiga pimpinan turun sepeti ini. Nantinya disetiap kecamatan sampai kepala desa kita harapkan seperti itu. Se intensif mungkin sesering mungkin bahwa ini merupakan tanggung jawab pemerintah dan masyarakat, memang ada masyarakat yang kurang peduli, nah ini tugas kita, kita tidak akan diam, terus memberikan pengertian dan pemahaman, bahwa ini kemanfaatannya untuk kita bersama,” tegas warga Sidoarjo ini.
Respon atau gerak cepat ini juga menyusul aksi ‘Jumat Berkah’ yang diinisiasi Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono, dengan mengajak sejumlah masyarakat dari berbagai unsur untuk saling menjaga kebersihan.
Ia mengungkapkan, pihaknya terus mengupayakan Alun-alun yang berada di jantung kota ini tetap bersih dan asri. Tak hanya itu, sejumlah taman kota, trotoar, dan landmark di Sidoarjo akan dirawat secara bertahap. “Kami gunakan kendaraan Sky Master yang dimiliki DLHK. Mobil ini di design untuk kebutuhan masalah di ketinggian, karena dilengkapi dengan fasilitas hidrolis, semuanya sudah menjadi bersih,” ujarnya, pada Sabtu, (7/11).
Pria asal Tanggulangin Sidoarjo ini juga sempat melihat sekeliling Alun-alun. Mencari sampah yang berserakan. Ia kembali memungut sendiri sampah botol plastik yang dibuang sembarangan oleh pengunjung. “Dengan kerja sama atau gotong-royong secara bertahap seperti ini, niscaya Sidoarjo bersih, nyaman, aman dan asri akan bisa terwujud,” pungkasnya. [achmad suprayogi]

Tags: