Tsamara Amany
Tsamara Amany
Politisi muda dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang kini tengah naik daun, Tsamara Amanay, saat ini tengah pulang kampung di Surabaya. Kepulangannya ke Surabaya ini dalam rangka menghadiri undangan menjadi narasumber dalam seminar ‘Pentingnya Melawan Intoleransi’ yang digelar di Fakultas Hukum Universtias Airlangga (Unair) Surabaya hari ini, Jumat (6/4).
Namun, niatnya membagi ilmu kepada kaum muda dalam seminar tersebut harus terganggu, dengan adanya ancaman boikot yang dilakukan oleh kelompok tertentu. Menanggapi kabar tersebut, Tsamara mengaku tak mau ambil pusing dan tak gentar dengan ancaman tersebut. Justru perempuan 21 tahun tersebut mengaku sangat bingung, kenapa sampai acaranya mau diboikot.
“Saya baru tahu kalau ada yang mau memboikot setelah sampai di Surabaya. Jujur, saya bingung. Acara saya itu bagus, karena mendidik anak-anak muda akan pentingnya melawan intoleransi dan bagaimana cara menjegahnya. Selama ini, masyarakat lupa untuk mendidik anak-muda agar tidak intoleren. Saya hanya ingin mengedukasi itu,” ungkapnya, saat ditemui di Surabaya, kemarin.
Menurut perempuan yang tengah menunggu wisuda S1 bidang Ilmu Komunikasi di Universitas Paramadina ini, selama ini dirinya tidak pernah bermusuhan dengan orang lain, apalagi mengguncingkan pihak lain. Selain itu, dalam seminar yang digelar sekitar pukul 13.30 di Fakultas Hukum Unair ini tidak akan menyerang pihak tertentu.
“Saya berharap, orang yang mau memboikot acara saya itu sebaiknya besok ikut dulu acara seminarnya. Biar tahu acaranya itu bagaimana. Kan sebelum memboikot harus tabayyun dulu, acaranya itu menjelek-jelekkan pihak lain atau tidak. Besok (hari ini) acaranya itu adem-adem saja, tidak mencari ribut dan mengajari anak-anak muda bagaimana cara mencegah intoleran, bagaimana menjaga NKRI ini,” tandasnya. [iib]
