Tak Terjangkau Internet, Sekolah Dusun Brau Gelar KBM Tatap Muka

Tanpa menggunakan seragam, akhirnya siswa SDN Gunungsari 04 bisa mendapatkan materi pelajaran setelah sekolah ini kembali menyelenggarakan KBM secara tatap muka.

Kota Batu, Bhirawa
Akibat lokasi yang tidak terjangkau oleh sinyal telekomunikasi (internet,red) sekolah di Dusun Brau di Desa Gunungsari Kota Batu akhirnya harus menggelar kegiatan Belajar Mengajar dengan tatap muka. . Dusun Baru memang memiliki keunikan topografi di banding dusun lainnya karena berada di sebuah lembah di kawasan pegunungan Kota Batu.
Akibatnya, dusun ini kesulitan mendapatkan sinyal internet sehingga sekolah yang ada di sana tak bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan sistem daring atau online. Mencegah ketertinggalan pelajaran lebih jauh, bulan ini sekolah yang ada di sana memutuskan menyelenggarakan KBM tatap muka di sekolah.
Salah satu sekolah yang telah melaksanakan KBM tatap muka ada SDN Gunungsari 04. Sejak merebaknya pandemi covid-19 sekolah ini meliburkan kegiatan KBM hingga bulan Juli ini. Ketika sekolah di daerah lain mulai menjalankan KBM daring, sekolah di Dusun Brau tetap diliburkan karena terkendala sinyal internet.
“Jangankan sinyal internet, sinyal televisi saja tidak bisa diterima di dusun ini,”ujar Kepala SDN Gunungsari 04, Drs Indaryanto, Selasa (26/7).
Sebagai sekolah yang berada di lembah pegunungan, tak banyak murid yang bersekolah di SDN Gunungsari 04. Dari semua kelas yang ada, mulai kelas 1 sampai kelas 6 hanya memiliki 44 siswa saja.
“Untuk kelas 1 kita memiliki 9 siswa, kelas 2 ada 7 siswa, kelas 3 ada 7 siswa, kelas 4 ada 8 siswa, kelas 5 ada 8 siswa, dan kelas 6 hanya ada 5 siswa,”jelas Indaryanto.
Adapun keputusan untuk kembali membuka KBM tatap muka ini juga mempertimbangkan keluhan dan permintaan dari komite sekolah. Karena anak- anaknya terlalu lama libur dan selama lebih dari 4 bulan tidak memiliki kegiatan sama sekali.
“Ketika berada di rumah, anak-anak ini juga tidak ada yang memantau dan mengawasi. Karena kebanyakan orang tua mereka bekerja sebagai peternak, buruh tani, dan kuli. Karenanya, dari pada berada sendiri di rumah akhirnya komite meminta agar sekolah dibuka lagi,”tambah Indaryanto.
Iapun segera melaporkan permintaan komite ini kepada Pengawas di Dindiknas Kota Batu. Setelah mendapatkan ijin akhirnya pada bulan Juli ini SDN Gunungsari 04 memulai KBM tatap muka di bulan Juli ini.
Adapun dalam pelaksanaannya, setiap kelas mendapatkan jatah KBM dua hari sekali. Untuk kelas 1 dan 2 mendapatkan giliran hari Senin dan Kamis, kelas 3 dan 4 hari Selasa dan Jumat, dan kelas 5 dan 6 hari Rabu dan Sabtu. Selain itu durasi KBM juga dipangkas sebanyak 1,5 jam setiap harinya.
Selama KBM, anak didik maupun guru juga menerapkan protokol kesehatan. Mulai penggunaan masker, hand sanitizer, pengukuran suhu tubuh, dan cuci tangan. “Selain itu setiap harinya kita juga menyediakan jam istirahat yang digunakan untuk berolah raga sambil berjemur, serta makan bersama dari bekal yang dibawa dari rumah,”ujar guru kelas 3, Anggun Widyanto. [nas]

Tags: