Taman Baca ACS Ponorogo, Tumbuhkan Budaya Membaca Buku

Ponorogo, Bhirawa
Program Angkutan Cerdas Sekolah (ACS) Ponorogo yang digagas oleh Bupati Ipong Muchlissoni telah mendapat tempat di hati warga kota Reyog. Kesuksesan program tersebut membuat ACS Ponorogo mendapat berbagai penghargaan, seperti diraihnya “Top 25 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Jawa Timur 2018”.
Tetapi prestasi dan kesuksesan tersebut tidak membuat pelaksana program ACS yaitu Dinas Perhubungan (Dishub) Ponorogo berpuas diri. Dengan motivasi ingin membuat ACS sebagai wadah angkutan sekaligus wadah belajar siswa, Dishub membuat inovasi baru yaitu “Taman Baca ACS Ponorogo”, dimana di kendaraan ACS disediakan buku – buku pengetahuan untuk dibaca siswa – siswa pengguna armada ACS.
Ide membuat Taman Baca ACS berawal dari keprihatinan Dishub melihat kebiasaan siswa pengguna ACS ketika menunggu kendaraan untuk penuh. Ketika sedang menunggu, siswa selalu aktif bermain dengan gadget atau HP. Dengan adanya Taman Baca, diharapkan dapat menumbuhkan budaya membaca buku pada pelajar.
“Ketika kami amati ACS di lapangan, kami prihatin dengan kebiasaan siswa yang aktif bermain HP ketika menunggu angkutan penuh. Dengan dibantu mitra – mitra dan relawan yang mendukung program Taman Baca ACS ini, kami mengadakan 2 rak buku untuk dipasang di 2 kendaraan ACS dengan trayek terjauh yaitu Slahung dan Danyang. Kemudian kami menambah 3 lagi yaitu armada trayek Badegan, Sampung, dan Bungkal. Jadi sekarang ini ada 5 kendaraan ACS yang punya Taman Baca. Tentu, kami berharap dapat mengadakan Taman Baca tersebut di seluruh armada ACS kami,”” terang Guridno H.W., Kepala Bidang Angkutan Dishub Ponorogo, Selasa (12/03).
“Untuk bukunya, kami mendapat bantuan dari berbagai pihak misalnya National Geographic, Kementerian Kebudayaan, dan Kompas Gramedia. Alhamdulillah bantuan bukunya terus mengalir. Buku tersebut mencakup beberapa jenis bahasan yaitu tentang iptek, budaya, dan lingkungan,” tambahnya.
Taman Baca ACS Ponorogo bisa disebut sebagai pioner taman baca di angkutan sekolah di Indonesia. Sebelumnya, memang ada daerah lain yang mengadakan program Taman Baca di angkutan, tapi di angkutan umum. Program Taman Baca ACS Ponorogo diyakini lebih fokus, karena targetnya adalah pelajar yang haus ilmu. Sedangkan di angkutan umum, targetnya lebih luas.
Lebih lanjut, Guritno mengatakan, Dishub akan mengadakan lomba menulis bagi siswa – siswa pengguna Taman Baca ACS. Lomba yang berhadiah tas tersebut menulis tentang pengetahuan – pengetahuan yang ada di buku Taman Baca ACS.
Terkait dengan penambahan armada ACS, menurut Guritno ada penambahan 2 armada yang berupa minibus pada tahun 2019 ini. Dengan tambahan 2 minibus itu, total armada ACS Ponorogo adalah 43 kendaraan. Dua minibus tersebut melingkupi trayek Slahung dan Sawoo, dimana siswa – siswa yang ikut trayek tersebut sebelumnya kerap kali berdesakan.
Sementara itu, Hendri Widodo, sopir ACS trayek Badegan mengatakan, program Taman Baca ACS tersebut diminati dan direspon positif oleh siswa – siswa.
“Anak – anak sangat senang dengan adanya Taman Baca, sambil menunggu teman – teman yang belum selesai sekolahnya, mereka baca – baca buku. Jam selesai sekolahnya kan beda – beda, ada yang jam satu selesai, ada yang jam dua baru selesai. Bagus program ini, daripada mereka bermain HP. Semoga Taman Baca segera ada di semua armada, ini anak – anak trayek lain sudah banyak yang tanya, kok di armada ini tidak ada, armada sana tidak ada. Kalau menurut Dishub, semua armada akan punya Taman Baca, hanya saja butuh proses dan waktu,” ujar Hendri. [mb10]

Tags: