Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Perpanjang Penutupan

Tempat ibadah di Laut Pasir Gunung Bromo disemprot Disinfektan.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

(Pemerintah Kecamatan Sukapura Semprot Disinfektan di Tempat Ibadah)
Probolinggo, Bhirawa
Belum berakhirnya masa pendemik Virus Corona, membuat penutupan sejumlah wisata diperpanjang. Salah satunya wisata yang dikelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Penutupan ini sesuai dengan imbauan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Yakni, dari Surat Edaran (SE) bernomor PG.04/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/3/2020 tentang Kewaspandaan dan Percepatan Terhadap Risiko Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19).
Isinya, yakni menyikapi perkembangan pandemik Coronavirus Disease (Covid-19) dan memperhatikan status kedaruratan bencana wabah penyakit akibat Covid-19 di Indonesia hingga 29 Mei 2020, diperpanjang hingga adanya pengumuman selanjutnya.
Dan melalui keputusan Kepala BNPB No.13 A/2020 dan menyusul pengumuman yang dikeluarkan aleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru nomor: PG.03/T.8/BIDTEK/BIDTEK 1/KSA/3/2020 tanggal 18 Maret 2020. Penutupan seluruh wisata di daerah kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru itu sampai dengan pengumuman lebih lanjut.
‘’Iya benar (penutupan) diperpanjang. Sesuai dengan SE dari BNPB. Kami mematuhi apa yang disampaikan oleh pemerintah pusat itu,’’ kata Kepala Sesi TNBTS Wilayah Satu meliputi Pasuruan Probolinggo, Sarmin, Senin (30/3).
Menurut Sarmin, langkah penutupan sementara kawasan Bromo itu cukup penting. Sebab, wabah korona sendiri sudah menyebar. Tentunya, pihaknya tidak ingin Bromo ataupun lokasi wisata di bawah naungannya menjadi tempat penyebar virus. Sehingga, pihaknya melakukan perpanjangan penutupan sementara.
‘’Ini kan memang wabah yang cepat menyebar. Jadi, kami melakukan perpanjangan (penutupan). Meskipun sebelumnya penutupan tidak diberikan tanggal sampai kapan,’’ jelasnya.
Saat ditanya berapa penurunan pendapatan negara imbas kebijakan penutupan itu, Sarmin mengaku masih belum menghitungnya. ‘’Kami belum menghitung. Tetapi, hari biasanya ada 200 hingga 400 orang (wisatawan). Dengan ditutup ini ya tidak ada pendapatan sama sekali,’’ terangnya.
Menyikapi adanya perpanjangan penutupan obyek wisata Bromo ini sekaligus untuk mencegah merabahnya Virus Corona (Covid-19) yang membuat resah masyarakat, telah dilakukannya penyemprotan disinfektan Senin (30/3) dimulai pukul 07.00 WIB di tempat-tempat ibadah di lingkungan Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo.
Beberapa lokasi penyemprotan disinfektan yang sudah dipersiapkan oleh Pemerintah Kecamatan Sukapura diantaranya, Masjid Miftahul Jannah didesa Ngepung Kecamatan Sukapura, Masjid Baitul Mahmud Desa Sukapura, Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Desa Sukapura, Pura Luhur Poten di lautan pasir Bromo, Pure Brahma Karana Cemara Lawang dan Pendopo agung Desa Ngadisari.
Kegiatan sosial penyemprotan disinfektan tersebut sengaja digelar untuk mengantisipasi penyebaran Covid 19 dan mendapat respon penuh masyarakat sekitar. Bersama anggota DPRD Kabupaten Probolinggo Supoyo, Camat Sukapura Maryoto didampingi anggota Forkopimka Sukapura dan tim relawan Kecamatan Sukapura berupaya memerangi Virus Covid 19 pada tempat-tempat ibadah di wilayah Kecamatan Sukapura.
Penyemprotan Disinfektan ini merupakan kegiatan sterilisasi dari pemyebaran Virus Corona (Covid 19). Anggota DPRD Kabupaten Probolinggo Supoyo menyatakan, penyemprotan disinfektan secara berkelanjutan harus dilakukan. Untuk mendukung Pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam upaya maksimal untuk melakukan pencegahan virus Covid-19 khususnya ditempat-tempat ibadah seperti yang ada di kawasan Gunung Bromo ini.
Camat Sukapura Maryoto mengharapkan agar masyarakat Sukapura untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan, Menggunakan masker, Selalu Cuci tangan, menghindari kumpul secara bergerombol, menghindari bersentuhan/menjaga jarak dengan orang lain dan menaati anjuran protokol kesehatan. [wap]

Tags: