Tambah 1.244 Unit Komputer untuk Persiapan UNBK

Dinas Pendidikan Surabaya akan menyiapkan 1.244 unit komputer untuk melengkapi sarana prasarana pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun depan yang tidak lagi hanya diikuti siswa jenjang SMA/SMK saja.

Dinas Pendidikan Surabaya akan menyiapkan 1.244 unit komputer untuk melengkapi sarana prasarana pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun depan yang tidak lagi hanya diikuti siswa jenjang SMA/SMK saja.

Dindik Surabaya, Bhirawa
Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Surabaya tahun depan tidak lagi hanya diikuti siswa jenjang SMA/SMK saja. Karena siswa jenjang SMP/MTs juga akan ikut serta dalam ujian paperless itu. Bahkan Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya akan menyiapkan 1.244 unit komputer untuk melengkapi sarana prasarananya.
Unit komputer tersebut rencananya akan dibagi kepada 52 SMP negeri di Surabaya untuk mematangkan persiapan UNBK. Maklum, jenjang SMP/MTs di Surabaya sejauh ini belum memiliki pengalaman untuk melaksanakan UNBK pada tahun lalu. Sehingga seluruh sarananya harus benar-benar disiapkan lebih detil. “Tahun depan semua SMP negeri ikut UNBK. Hanya dua yang tidak karena sekolahnya masih baru dan belum memiliki siswa kelas IX,” tutur Kabid Pendidikan Dasar Dindik Surabaya Eko Prasetyoningsih, Minggu (4/10).
Tidak hanya sekolah negeri, Eko mengakui animo yang besar juga datang dari sekolah-sekolah swasta. Hingga saat ini, sudah ada 250 SMP/MTs swasta yang mengajukan untuk mengikuti UNBK. “Jadi totalnya sudah ada 302 sekolah yang daftar. Tapi nanti pengadaan komputernya hanya untuk sekolah negeri saja,” tandasnya.
Eko mengakui, tahun lalu Surabaya memang menolak UNBK untuk jenjang SMP. Hal ini diakuinya karena pilot project yang ditunjuk pusat terlalu sedikit. Sehingga dinas khawatir jika itu justru akan membuat wali murid khawatir. Sebab, hasil UNBK ini akan dijadikan acuan untuk mendaftar ke jenjang berikutnya. “Sekarang yang ikut sudah banyak. Jadi tidak perlu lagi khawatir nilainya akan berbeda dengan peserta yang ikut ujian PBT (Paper Based Test),’ tutur perempuan asal Ponorogo ini.
Kecenderungan untuk beralih dari PBT ke UNBK juga tampak pada jenjang SMA/SMK di Surabaya. Jika tahun lalu jumlah lembaga yang ikut hanya sebanyak 24 SMA dan 30 SMK. Kini,  jumlah SMA yang telah mendaftar UNBK sebanyak 116 lembaga dan 93 lembaga SMK. “Sekolah terdorong karena ujian perbaikan selalu menggunakan UNBK. Sehingga jika ada siswa yang nilainya tidak sesuai standar kompetensi, mereka sudah siap dengan sistem yang berlaku,” tutur Kabid Pendidikan Menengah Dindik Surabaya Sudarminto.
Mantan Kepala SMAN 15 Surabaya ini menuturkan, daftar sekolah yang mengikuti UNBK itu telah disetorkan ke Dindik Jatim. Namun perkembangannya, sejumlah sekolah yang ingin mengikuti UNBK terus bertambah. Padahal jadwal untuk pendaftaran sudah ditutup. “Kita tetap menerima saja. Tapi untuk persetujuannya tergantung bagaimana provinsi dan pusat,” tutur dia.
Lebih lanjut Sudarminto menuturkan, sekolah-sekolah yang sudah mengajukan diri untuk mengikuti UNBK akan segera dilakukan pra verifikasi dan validasi (Verval). Ini untuk mencocokkan data yang sudah dikirim sesuai dengan lapangan. Kabar terakhir, pra verval ini akan dilakukan pada 7-8 Oktober mendatang.
“Untuk SMA/SMK sudah berpengalaman tahun lalu, jadi sekarang pasti lebih siap. Termasuk sarana dan prasarananya juga sudah memadahi. Penambahan komputer tidak perlu lagi,’ pungkas Sudarminto. [tam]

Tags: