Tambah Desa Tangguh Bencana

Budi Santosa

Budi Santosa
Mengantisipasi terjadinya bencana alam di Kabupaten Blitar, Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Blitar, Budi Santosa, berharap Desa Tangguh Bencana dan alat pendeteksi tsunami ditambah. Sebab potensi terjadinya bencana tsunami diwilayah pesisir selatan Jawa sangat besar.
Budi Santosa mengatakan, Pemerintah Kabupaten Blitar telah melakukan sejumlah upaya untuk mengantisipasi bencana alam, baik gempa bumi maupun gelombang laut tinggi. Apalagi akhir-akhir ini, pesisir selatan laut Jawa diramalkan akan terjadi musibah sehingga harus diantisipasi jauh hari.
“Sehingga di Kabupaten Blitar perlu penambahan jumlah Desa Tangguh Bencana dan alat pendeteksi tsunami,” kata Budi Santosa.
Lebih lanjut Budi Santosa mengatakan, berdasarkan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sedikitnya ada 12 Desa dari 4 Kecamatan yang berpotensi terdampak gelombang laut tinggi. Untuk itu, segala langkah mitigasi harus dipersiapkan agar tidak terjadi permasalahan.
“Sementara saat ini pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) dan pemasangan alat pendeteksi Tsunami di pesisir selatan masih terbatas,” jelasnya.
Selain itu dikatakan Pjs Bupati Budi Santosa pihaknya berharap seiring berjalannya waktu, Destana maupun alat pendeteksi gelombang laut bisa diperluas supaya masyarakat siap dan tidak terlalu panik menyikapi kabar tersebut. “Hal ini dilakukan juga dalama ranga melakukan antisipasi dan juga deteksi dini jika ada hal-hal yang tidak diinginkan,” imbuhnya.
Sementara perlu diketahui, hasil pemetaan tingkat kerawanan bencana alam seperti gempa bumi dan Tsunami di Kabupaten Blitar ada empat Kecamatan, diantaranya Kecamatan Wonotirto di Desa Gunung Gede dan Desa Ngadipuro, Kecamatan Wates di Desa Ringinrejo, Tugurejo dan Tulungrejo, Kecamatan Panggungrejo di Desa Sumbersih dan Serang, dan Kecamatan Bakung di Desa Plandirejo, Tumpak Oyot, Bululawang dan Sidomulyo. [htn]

Rate this article!
Tags: