Tambah Komputer UNBK Hingga Wilayah Kepulauan

Siswa SMA Situbondo saat mengikuti pelaksanaan UNBK kemarin (12/4). [sawawi/bhirawa].

Tak Ada Lagi UN Berbasis Kertas di SMA Terpencil

Dindik Jatim, Bhirawa
Tak ada lagi SMA/SMK di Jatim yang akan menggelar Ujian Nasional (UN) berbasis kertas. Di daerah terpencil sekalipun, UN Berbasis Komputer (UNBK) sudah harus terlaksana tahun depan. Ini sekaligus menjawab pekerjaan rumah Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim yang tahun lalu masih menyisakan 12 SMA di wilayah kepulauan tidak mampu menggelar UNBK.
Kepala Dindik Jatim Saiful Rachman mengatakan, tahun ini pemerintah telah mendistribusikan bantuan sarana prasarana penunjang UNBK. Jumlahnya hampir mencapai 400 unit. Bantuan itu akan diberikan ke SMA/SMK yang tahun ini sudah menggelar UNBK maupun yang belum.
Saiful mengaku, tahun ajaran 2016/2017 lalu masih tersisa 12 lembaga SMA yang menyelenggarakan ujian nasional berbasis kertas dan pensil. Lembaga ini berada di wilayah terpencil di kepulauan Madura. Sementara, jenjang SMK telah 100 persen UNBK.
“Tahun ajaran 2017/2018 ini sudah harus 100 persen UNBK,” kata dia, Senin (20/11).
Bagi 12 SMA di wilayah Kepulauan Sumenep, selain bantuan unit komputer, Dindik Jatim juga tengah menyiapkan jaringan internet. Karena wilayah yang terpencil, penggunaan internet akan menggunakan satelit.
Kabid Pembinaan SMA Dindik Jatim Ety Prawesti menambahkan, rincian penerima unit komputer ditujukan untuk 55 lembaga yang telah menggelar UNBK. Totalnya sebanyak 1.100 unit komputer ditambah printer dan UPS. “Terdapat 33 SMA negeri dan 22 SMA swasta. Masing-masing satu sekolah mendapat 20 unit komputer dengan satu server, satu printer dan satu UPS,” tutur Ety.
Ety menuturkan,bantuan unit komputer ini merupakan dukungan dari pemerintah pusat. Sementara khusus untuk 12 lembaga di daerah terpencil, merupakan bantuan dari APBD Jatim. Totalnya untuk 12 SMA tersebut ialah 198 unit komputer.
“Jadi seluruhnya sudah harus menggunakan UNBK. Bahkan untuk daerah kepulauan itu juga akan dilengkapi genset bantuan dari provinsi,” tutur Ety. Kendati fungsi utama komputer itu untuk UNBK, lanjut Ety, sekolah juga bisa memanfaatkannya untuk kegiatan belajar mengajar. Misalnya sebagai laboratorium komputer.
Saat ini, kata Ety, komputer untuk SMA swasta sedang dalam proses distribusi. Sementara SMA negeri telah tuntas pendistribusiannya. “Untuk tahun depan tidak ada lagi bantuan komputer. Nanti semuanya di pegang pusat,” jelasnya.
Sementara Kabid Pembinaan Pendidikan SMK Dindik Jatim Hudiyono menambahkan, tahun 2017 ini SMK di Jatim menerima bantuan komputer sebanyak 2.200 unit. Komputer disalurkan ke 137 lembaga. Rinciannya, 84 SMK negeri dan 53 SMK swasta. Setiap lembaga penerima mendapat satu paket yang terdiri atas 15 komputer client, satu server, printer, dan UPS. [tam]

Tags: