Tambah Lokasi Pemeriksaan Corona di Surabaya

Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono saat meninjau posko penanganan Covid-19 di komplek Gedung Negara Grahadi, Selasa (17/3).

Pemprov, Bhirawa
Kementerian Kesehatan kembali menunjuk lokasi pemeriksaan Covid-19 di Surabaya. Selain di Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), titik lainnya berada di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKL PP) Kemenkes di Karangmenjangan, Surabaya.
Kepala Gugus Tugas Penanganan Covid -19 Heru Tjahjono mengakui, animo masyarakat cukup tinggi untuk memeriksakan diri. Namun demikian, pihaknya berharap agar masyarakat tidah bersikap berlebihan sehingga mempengaruhi pelayanan di RSUA maupun BBTKLPP.
“Lokasi tersebut (BBTKLPP) sudah ditentukan Kemenkes maka sudah memenuhi standar WHO. Untuk yang berstatus PDP tidak membayar karena satu paket. Sedangkan kalau bukan PDP, artinya pemeriksaan mandiri mereka membayar sendiri,” tutur Heru Tjahjono didampingi Kepala Dinkes Jatim Herlina Ferliana, Selasa (17/3).
Heru merinci, data terkait Covid-19 per 15 Maret sebanyak 26 ODP dan 15 PDP yang tersebar di 22 rumah sakit se Jatim. “Di RSUD Soetomo ada 2, RS Saiful Anwar 4, RS Tulungagung 2, RSUA 4, Sidoarjo 2, rawat jalan di Jakarta 3, Bojonegoro 1, Blambangan 1 dan Pasuruan 1,” rinci Heru yang juga Sekdaprov Jatim tersebut.
Heru menegaskan, ada keterbatasan, terhadap pelayanan di RSUA. Karena itu, jika masyarakat berduyun-duyun ke RSUA maka kemampuan tenaga medis tidak akan mencukupi. Artinya, agar pemeriksaan itu efektif maka harus bertahap dan masyarakat tidak perluh gupuh untuk menyerbu RSUA.
“Pemprov telah menyiapkan call center Covid-19 untuk berkonsultasi atau mencari informasi awal apakah perlu memeriksakan diri ke dokter,” kata Heru. Termasuk teman2 wartawan, lanjut dia, harus memproteksi diri sendiri dengan menggunakan masker. Karena ketemu orang banyak, wartawan tidak ada liburnya, jadi harus berhati2 menjaga diri sendiri.
Selain penambahan lokasi pemeriksaan, Pemprov Jatim juga terus mengintensifkan upaya pencegahan dan peningkatan layanan Covid-19. Di antaranya ialah Pemprov Jatim membantu peralatan medis pendukung untuk RSUA. Di antaranya ialah 15 Alat Pelindung Diri (APD) dan 2 ribu masker serta desinfektan.
“Sesuai arahan ibu gubernur untuk menambah ruang isolasi. Kita bekerjasama dengan TNI dan sudah menerjunkan pasukan dari Kodam V Brawijaya. Dua pleton pasukan dikerahkan. Pleton pertama di RSUD Soetomo dan kedua di RS Jiwa Menur. Proses pengangkutan barang-barang untuk ruang isolasi,” tutur Heru.
Bantuan itu bukan langkah akhir. Sebab, Heru mengaku sesuai instruksi Gubernur Khofifah, apabila RSUA kembali membutuhkan bantuan, maka kebutuhan-kebutuhan RSUA akan disuport Pemprov Jatim. Selain itu, untuk 44 RS rujukan pertama Covid-19 yang akan terus dimonitor kebutuhannya untuk diintervensi oleh Pemprov. “Karena kita terus kordinasi terkait informasi riil agar intervensi itu sesuai kebutuhan dan tepat sasaran,” kata dia.
Mantan Bupati Tulungagung tersebut mengatakan, Gugus Tugas yang dibentuk Gubernur Khofifah akan terus memantau setiap detik kondisi perkembangan Covid-19 di seluruh wilayah Jatim. “Kami juga mengimbau agar masyarakat khususnya para pelajar yang telah diliburkan sekolahnya untuk tetap di rumah saja. Tidak keluar dan tetap di rumah,” pungkas Heru.
Sementara itu, Dirut RS Saiful Anwar dr Kohar mengakui, terdapat dua pasien yang meninggal terindikasi Corona telah diperiksa dan dinyatakan negatif. Kematian dua pasien tersebut disebabkan indikasi penyakit lain. “Memang ada dua pasien meninggal karena virus lain, bukan Corona. Dan sekarang ada dua yang diisolasi di RS Saiful Anwar,” pungkas mantan Kepala Dinkes Jatim tersebut. [tam]

Tags: