Tamengi Penyebaran Omicron Klaster BNI 46, Pemkot Madiun Siagakan RS Rujukan Covid-19

Wali Kota Madiun, Maidi. [sudarno/bhirawa]

Kota Madiun, Bhirawa
Kota Madiun terdapat 1 orang yang terkonfirmasi covid-19 jenis omicron. Karen itu disarankan, agar Wali Kota Madiun berhat-hati dalam penanganan penyebaran coavid-19 di Kota Madiun. Itu sebabnya, Pemkot Madiun menyediakan rumah sakit rujukan. Selama masyarakat itu taat aturan dan prokes dijalankan. Insya’ Allah semua itu akan bisa teratasi.

Hal itu dikatakan Wali Kota Madiun, Maidi kepada awak media usai Spesial Wali Kota Menyapa dengan nara sumber Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Selaku Ketua Umum Indonesia Persada. ID di Ruang GCIO Diskominfo Kota Madiun, Selasa (25/1).

Masalahnya kata Wali Kota Madiun, agar Omicron tidak bisa menyebar di Kota Madiun, diharapkan warga kKota madiun cepat mengikuti vaksin. Vaksin cepat dilaksanakan dan tidak usah ditunda-tunda. Kerana, tatkala, dinayatakan positif, kondisi tahan tubuh kita dibawah 50 gak apa-apa Tapi yang dibawah 30 pasti dibawa ke Surabaya.

“Tetapi kalau dibawah itu hasilnyan harus dibawa ke Surabaya dan disinyalir omicron ada didalamnya. Sehingga kita taati bersama. Karena itu, tameng kita pertama prokes. Kita ditembakpun gak bisa karena kita ada tamengnya. Dan tameng kedua kita adalah vaksin. Kalau kita sudah vaksin, kiranya sulit akan kena covid. Makanya tameng kedua berupa vaksin itu jangan dilepaskan. Kalau tameng kedua berupa vaksin kita lepas, kena tembak sudah bar kita kena tembak,” ungkap Wali Kota Madiun.

Dikatakan oleh Wali Kota Maidi, memang Kota Madiun terdapat 1 yang kena omicron. Satu pasien itu, satu dua hari harus di PCR (polymerase chain reaction). Hasilnya negartif. Tapi hasil negatif dikirim lagi ke Surabaya. “Karena alatnya yang ada di Surabaya. Isya’ Allah dalam hal ini kita pantau terus. Dengan harapan Omicron tidak akan bisa berkembang penularannya di Kota Madiun ini,”tegas Wali Kota meyakinkan.

Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kota Madiun, dr. Denik Wuryani menyatakan, selain rumah sakit rujukan covid-19, beberapa rumah sakit non rujukan juga disiagakan. Rumah sakit itu menyediakan fasilitasi isolasi untuk merawat pasien corona. “Kami pnya RS ryjukan Soedonbo, Sogaten, RSI sudah siap semua,”kata Denik Wuryani.

Dijelaskannya, ketersediaan tempat tidur (TT) menyesuaikan kesiapan masing-masing RS. Sedang RSLWH (Rumah Sakit Lapangan Wisma Haji) tersedia 140 TT. Jumlah itu termasuk fasilitas karantina basgi pekerja migran Indonesia (PMI) yang pulang. Dia memastikan tenaga medis serta fasilitas di RSLWH siap. “Yang jelas sekarang ini, RSLWH tidak ada paseinnya. Mudah-mudahan tidak dipakai,”ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, di Kota Madiun terdapat 13 kasus Omicron berasal dari klaster BNI 46 yang empat kasus diantaranya dari luar kota. Sehingga tidak masuk database penambahan kasus covi-19 di Kota Madiun. Sementara 9 kasus merupakan warga kota Madiun.

Disebutkan oleh dr Denik Wuryani, dari 9 kasus itu 8 diantaranya dinyatakan probable, satu kasus not probable. Hasil probable Omicron tersebut berdasarkan pemeriksaan sgente target failure (SGTF). Yakni, metode untuk mengidentifikasi suspek atau kasus probable Omicron. “hasil ini kami teruskan untuk diteliti lagi,”jelasnya.

Dijelaskan pula, varian Omicron dikenal memiliki gejala lebih ringan. Tetapi tiungkat sebarannya lebih cepat dari varian covid-19 sebelumnya. Karena itu agar warga tidak kawatir berlebihan. “Tapi apa pun variannya yang penting prokes terus ditingkatkan,”katanya berpesan. [dar.bb]

Tags: