Tampil di Ethnic Nusantara, Batik Kabupaten Lamongan Go Internasional

Salah satu produk batik lokal Lamongan yang didorong untuk Go Intenasional. (alimun hakim/ bhirawa).

*Pemkab Dukung Penuh Perluas Pasar Produk Lokal*

Lamongam, bhirawa.
Tiga tahun Anniversary, Ethnic Nusantara (Etnura), Peragaan busana yang mengusung tema Batik Pesisir Jawa Timur digelar. Sebanyak 40 desainer mengangkat keunikan dan kekhasan batik, khususnya batik Lamongan.

Suasananya semakin meriah ketika Kepala Daerah Lamongan Yuhronur Efendi bersama istrinya Ibu Anis Yuhronur Efendi selaku ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Lamongan menjadi model busana dalam gelaran fashion show teraebur.

Keduanya tampil elegan dengan mengenakan busana hasil desainer Yussi Martha yang memanfaatkan keindahan Batik Merti Bumi (Merawat Bumi) dari Batik Soedjono karya pemuda asli Lamongan Umbar Basuki yang berhasil meraih juara 2 dalam perlombaan batik Jawa Timur 2022 lalu.

Ketua Etnura Yussi Martha, Minggu (19/3) mengatakan bahwa kegiatan ini tak lain untuk mengangkat bahwa batik Jawa Timur tidak kalah dengan etnik batik yang ada di daerah lainnya.

“Acara kali ini sedikit berbeda, karena kami bekerjasama dengan Kabupaten Lamongan dan Nganjuk, mengangkat hasil wastra tenun dan batik Lamongan dan Nganjuk yang kemudian disulap menjadi karya spektakuler supaya bisa go Internasional,” ungkapnya.

Batik milik Lamongan Merti Bumi sendiri memadukan motif hewan endemik Lamongan selatan yaitu burung hantu dan hasil bumi Lamongan berupa polo pendem.

Selain Pak Yes dan Bu Anis, Sekda Lamongan Mohammad Nalikan beserta istri juga tampak mengenakan busana sarimbit batik bandeng lele bernuansa emas yang dipadukan dengan tenun ikat khas Lamongan.

Mereka berjalan di atas catwalk. Bak model profesional, sesekali keduanya juga berpose di berbagai sudut catwalk untuk diabadikan gambarnya.

Dalam acara yang turut dihadiri ratusan tamu undangan itu juga dilakukan MoU antara Etnura dengan Dekranasda Lamongan yang ditandatangani langsung oleh Ketua Dekranasda Lamongan Anis Yes.

Melalui produk – produknya, Lamongan terus memperluas pasar hingga kancah Internasional dengan mendukung penuh pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam mengembangkan produk lokal.

Pemerintah Kabupaten Lamongan juga berkomitmen terus mendampingi para pelaku UMKM untuk perluas pemasaran produk.

Hal tersebut bentuk realisasi dari program prioritas yang diusung Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dan Wakil Bupati Lamongan Abdul Rouf “UMKM Naik Kelas”.

Geliat UMKM di Lamongan saat ini mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.

Hak itu dibuktikan dengan data dari BPS, indeks perekonomian di Lamongan dari -2,43% menjadi 5,56%. Kini jumlah pelaku UMKM di Lamongan tercatat 7.635 UMKM, diantaranya mampu melakukan ekspor atau menembus pemasaran hingga kancah internasional mulai Negara Jepang, USA, China, Australia, India, Malaysia, Korea, United Kingdom, Turkey, dan Taiwan.

Produk UMKM yang sudah berhasil menapakai pasar Internasional pada tahun lalu meliputi produk pakaian tenun ikat yang mencapai angka penjualan 37 miliyar, konveksi mencapai angka 92 miliyar dan kerajinan mencapai angka 95 juta.

Adapun produk dari makanan dan minuman. UMKM tersebut diantaranya ialah Koko Nono (yang memproduksi aneka keripik, Sby corp.(yang memproduksi aneka krupuk), dan Tas by Soe Art.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lamongan Anang Taufik menuturkan bahwa hingga saat ini target utama Lamongan adalah melakukan perluasan pasar baik pada pasar dalam negeri maupun luar negeri (ekspor).

“Target utama kami adalah perluasan pasar bagi seluruh pelaku usaha di Lamongan, baik pasar dalam maupun luar negeri (ekspor). Jadi tidak hanya menargetkan ekspor tapi kita fokus melakukan perluasan akses pasar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lamongan,” tuturnya.

Capaian para pelaku UMKM yang sudah berhasil melakukan ekspor terus didampingi oleh Disperindag mulai pemantauan dan evaluasi pengembangan sasaran pasar.

“Kita terus memantau dan mengevaluasi untuk mengantisipasi munculnya kendala pada saat pelaksanaan maupun kelanjutannya, kami juga membantu mengembangkan sasaran pasar (negara/buyer) lainnya,” tambah Anang.

Senada dengan itu, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Lamongan Etik Sulistyani menywlebutkan bahwa program yang ditujukan untuk mempertahankan eksistensi UMKM di Lamongan antara lain ialah menciptakan wirausaha baru melalui pelatihan, pelatihan sumber daya manusia dengan memberikan edukasi mulai dari pengemasan hingga pemasaran, dan pemberian fasilitas.

“Pengembangan UMKM di Lamongan terus kita kuatkan dengan program yang mendukung UMKM. Kami hadir mendampingi mulai dari awal menciptakan wirausaha baru, pelatihan dari proses pengemasan menarik hingga pemasaran, dan kami juga memberikan fasilitasi tempat promosi yaitu showroom “LAMONGAN MART” bertempat di Dinas Koperasi & Usaha Mikro dan katalog produk usaha mikro,” terang Etik. [aha.yit.bb]

Tags: