Tampung Informasi Pementasan Lewat Wara-wara Projek

Muhammad Yusuf Awali Taufiqi

Muhammad Yusuf Awali Taufiqi
Di Era digital ini dimanfaatkan Muhammad Yusuf Awali Taufiqi untuk membuat projek Wara -wara. Yakni sebuah aplikasi khusus untuk penyebarluasan informasi seni, budaya dan sastra. Bersama dengan keempat rekannya, mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia (Sasindo) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (Unair) dimaksudkan untuk memudahkan generasi Z dan kaum milenials dalam mendapatkan informasi pementasan melalui gawai mereka.
“Projek ini dibuat karena saya melihat minimnya akses informasi seni, budaya dan sastra di Kota Surabaya,” ungkap dia.
Menurutnya, hal itu terjadi dikarenakan tak berada dalam komunitas atau lingkaran kesenian. Ia merumpamakan hal itu seperti para perantau dan orang asing yang tidak tahu lingkungan sekitar. ”Minimnya apresiasi untuk industri kesenian disebabkan oleh pihak yang mendapatkan informasi tapi tidak selalu datang melihat,” tuturnya.
Hal ini akan berimbas pada kemajuan dan perkembangan dunia seni, budaya dan sastra saat ini. karena itulah, gencarnya publikasi secara modern harus dilakukan. Pria yang akrab disapa Awali ini mengaku, dalam membangun Projek Wara – wara’, pihaknya membutuhkan relasi dan juga gawai. Mahasiswa angkatan tahun 2017 ini menjelaskan jika tercetusnya ide tersebut saat ia menjadi mahasiswa baru Unair. Kemudian, pihaknya menawarkan di grup jurusan perihal projek nya. Dan ada empat rekannya yang kemudian membantunya untuk mengembangkan aplikasi itu.
“Tujuan dibuatnya projek ini tidak lain untuk mengungkap sastra dari persembunyian. Karena penyebaran sebelumnya hanya dari mulut ke mulut dan poster. Kalau penyebaran dilakukan dengan cara itu ya tidak akan terdeteksi di internet jika dicari,” katanya.
Ke depan, Awali mengatakan, jika Wara – wara Projek nantinya tidak hanya menjadi ruang informasi. Melainkan juga membantu sobat wara untuk berkarya. Ia mencontohkan seperti membantuk loka karya dan diisi oleh sobat wara. ”Lalu jika di Surabaya sudah terbentuk ekosistem ruang informasi kesenian maka akan membangun di kota lain juga,,” ujar mahasiswa asli Surabaya ini.
Baru – baru ini, Wara – wara Projek berhasil mneyabet juara I pada kompetisi Kemah Budaya Kaum Muda yang diselenggarakan Kemdikbud. Dalam kompetisi itu, awali mengikuti kategori purwarupa aplikasi dan berhasil mendapatkan dana hibah Rp50 juta untuk pengembangan aplikasi.
“Lihat masalah sekitar kalian dan pahamilah apa yang dibutuhkan/lalu pikirkan apa yang bisa kalian lakukan untuk mengatasi hal ini. Ini salah satu cara untuk terus berinovasi dan memberikan manfaat,” pesan Awali. [ina]

Tags: