Tanam 5.000 Pohon untuk Lestarikan Lingkungan Kab.Madiun

7-FOTO KAKI dar-bpt tanam pohon 1Kab Madiun, Bhirawa.
Pada peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI)  dan Bulan Menanam Nasional (BMN) di Kab. Madiun  2014 ditandai Bupati Madiun  Muhtarom, S.Sos bersama undangan lainnya menaman 5.000 pohon rambutan, trembesi dan lain-lain secara serentak di lereng Gunung Kendil. Adapun tema kegiatan hari ini adalah Hutan Lestari Untuk Mendukung Kedaulatan Pangan.
“Ya, Penghijauan dengan menanam pohon sebanyak 5000 batang berbagai jenis tanaman, selain untuk kelestarian lingkungan juga untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf ekonomi masyarakat,” kata Bupati Madiun, Muhtarom, S.Sos pada peringatan HMPI dan BMN di Kab. Madiun dikemas dalam bentuk “Green Camp” (Kemah Generasi Hijau)  di lapangan tembak Kodim 0803 Madiun Desa Pilangrejo Kecamatan Wungu Kab. Madiun, Sabtu (29/11).
Dijelaskan oleh bupati Muhtarom, sebagaimana ketahuai bersama, saat ini di wilayah Kab. Madiun sudah ada pabrik yang mengolah kayu lapis. Hingga saat ini kebutuhan bahan baku kayu yang dapat dicukupi dari wilayah Kab. Madiun baru sekitar 7 % – 8 % saja. Sehingga masih banyak kekurangan bahan baku yang akhirnya dicukupi dari daerah lain. “Masalahnya, saat ini kita telah disediakan bibit tanaman bahan baku kayu lapis tersebut sekitar 800 ribu batang. Kalau saja kita menanam selama 4 – 8 tahun., maka kita akan panen batang kayu tersebut,”papar Mauhtarom.
Memang lanjut Bupati Muhtarom, ribuan bibit pohon itu ditanam bakal membuat sekitar lokasi lapangan tembak itu tampak seperti hutan tak masalah. Sebab, hutan merupakan sumber daya alam yang memiliki potensi ekonomi tinggi, dan apabila dikelola dengan baik dan bijak tentu akan mampu memberikan sumber penghidupan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kab. Madiun. “Untuk itu, kita semua pantas bersyukur atas karunia-Nya,” tegas Muhtarom.
Masih menurut bupati Muhtarom, sebagaimana diketahui bersama, lereng Gunung Willis yang tak jauh dari lokasi HMPI dan BMN sekarang ini kondisinya sudah tua sehingga perekat tanahnya sudah mulai berkurang. Karena perekatnya sudah berkurang, maka kalau terjadi hujan lebat bahaya tanah longsor akan mengancam warga masyarakat yang tinggal dilereng-lereng. “Untuk itulah perlunya kita merawat tanaman yang ada disekitar kita terutama mereka yang tinggal di lereng Wilis agar terhindar dari bencana,” pungkas bupati.
Kepada Adm. Perhutani diwilayah Kab. Madiun, Bupati Muhtarom berharap agar hutan lindung yang ada sekarang ini dipertahankan. Banyak sekali manfaat yang diterima masyarakat, salah satunya adalah untuk penyediaan sumber air tanah.
“Kita ketahui bersama, saat ini air permukaan kita selalu mengalami penurunan sekitar 50 cm /tahunnya. Kalau hal ini dibiarkan berlarut-larut, maka lama-lama air permukaan akan semakin dalam dan sumur gali yang digunakan oleh warga akan kering dan ini tidak baik untuk kita semua,” papar bupati Muhtarom.
Sementara, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Madiun Drs. Sodiq Hary Purnomo melaporkan, maksud dan tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk membangkitkan semangat, motivasi dan membudayakan kepada lapisan masyarakat dan para siswa untuk gemar menanam dan memelihara pohon sejak dini serta peduli pada lingkungan hidup.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, kegiatan pada tahun ini dikemas dalam rangkaian kegiatan Green Camp atau Jambore Hijau dan bekerjasama dengan Kodim 0803 Madiun, KPH Perhutani se wilayah Kab. Madiun, IPNU dan IPPNU Kab. Madiun. Kegiatan yang belangsung selama 2 hari 28 s.d 29 Nopember 2014 ini diikuti oleh 800 orang akan menamam sekitar 5000 bibit terdiri atas bibit Trembesi, Mahoni, Kenari dan Rambutan. [dar]

Keterangan Foto : Pada peringatan HMPI dan BMN di Kab. Madiun dikemas dalam bentuk ‘Green Camp’ (Kemah Generasi Hijau)  di lapangan tembak Kodim 0803 Madiun Desa Pilangrejo Kecamatan Wungu Kab. Madiun, Sabtu (29/11), ditandai oleh Bupati Madiun Muhtarom, S.Sos menanam pohon rambutan. [sudarno/bhirawa]

Tags: