Tanaman Padi Serentak dengan Sistem Jarwo

Dandim 0826 Pamekasan, Letkol Inf Nuryanto, didampingi Kadis Pertanian Pamekasan, Ir. Isye Widyawati, memimpin Rakor persiapan musim tanam Padi untuk Sergap di wilayah Pamekasan.

Dandim 0826 Pamekasan, Letkol Inf Nuryanto, didampingi Kadis Pertanian Pamekasan, Ir. Isye Widyawati, memimpin Rakor persiapan musim tanam Padi untuk Sergap di wilayah Pamekasan.

Pamekasan, Bhirawa
Menghadapi musim tanam Padi, priode enam bulan ke depan (Oktober – Maret). Kodim 0826 Pamekasan bersama Dinas Pertanian Pamekasan, menggelar rapat kordinasi (Rakor), berlangsung di ruang rapat, kemarin. Komandan Kodim 0826 Pameksan, Letkol Inf Nuryanto, mengatakan, rapat upsus swasembada pangan untuk membahas langkah stategis percepatan luas areal tanam, target musim tanam priode Oktober 2016 – Maret 2017, serta target serapan gabah di wilayah kabupaten Pamekasan.
Rakor dihadiri Kadis Pertanian Pamekasan, Kepala Badan Penyuluh, Pasiten Kodim 0826, Materi Tani se-kabupaten Pamekasan dan Danramil jajaran Kodim 0826 Pamekasan. Dandim meminta, semua pihak memberi informasi dan solusi musim tanam adanya perubahan cuaca saat ini. “Informasi dan sosuli itu, bagi Babinsa sangat dibutuhkan dalam Komsos di Desa binaannya. Petani bisa memperoleh informasi valid untuk mengelola lahan pertanian,” katanya.
Dandim Nuryanto, menandaskan, dalam memenuhi target penyerapan gabah (Sergap). Tentu harus perlu metode upaya meningkatkan produksi Padi. Ia menekankan, musim tanam berikut ini dilaksanakan serentak dengan sistem tanam Jarwo (Jajar Legowo).
Kadis Pertanian Pamekasan, Ir. Isye Widyawati, menjelaskan, musim tanam April – September 2016 di wilayah Pamekasan sudah melampaui target yang ditetapkan Dinas Pertanian Jawa Timur. “Priode tanam kali (Oktober-Maret), target hendak dicapai seluas 22.032 hektar. Minggu pertama bulan Oktober, sudah berkisar 30 hektar. Kami (saya dan Dandim, Red) akan berupaya memenuhi capaian target itu,” ucapnya.
Kepala Bapelu Pamekasan, Ir. Syaiful Anam, menegaskan, langkah menghadapi anomali iklim yang selalu berubah (kemarau basah, Red). Petani harus mewaspadi hama pada tanaman Padi dengan memilih benih Padi tepat dan tidak cenderung pada satu jenis benih saja.
“Target ini dapat dicapai, perlu disiapkan operator professional agar bisa memaksimalkan alat mesin pertanian dimaksimalkan dalam mempercepat pengolahan lahan pertanian. Selain itu, mengiventarisir kebutuhan benih dibutuhkan petani,” katanya.
Priode tanam Oktober-Maret, Dinas Pertanian menyiapkan program tanam Jajar legowo seluas 3500 Hektar dengan memberikan bantuan benih Padi kepada 274 Poktan. Setiap Kelompok Tani (Poktan) dengan alokasi tanam 10 Hektar menerima benih 250 kilogram. [din]

Tags: