Tanamkan Jiwa Kreatif di Pawai Sepeda Hias

Sejumlah peserta pawai sepeda hias pelajar SD/MI di Kota Pasuruan pada kegiatan HUT Kemerdekaan RI ke 72 mengelilingi rute sepanjang 6 kilometer di Kota Pasuruan, Senin (21/8). [hilmi husain/bhirawa]

Kota Pasuruan, Bhirawa.
Puluhan sepeda hias di Kota Pasuruan melakukan pawai di ruas jalan protokol di Kota Pasuruan, Senin (21/8). Pawai sepeda hias yang diikuti 68 peserta dari SD/MI di Kota Pasuruan sebagai ajang kreativitas anak pada kegiatan HUT Kemerdekaan RI ke 72.
Wakil Wali Kota Pasuruan, Raharto Teno Prasetyo, menyampaikan pawai sepeda hias merupakan wahana yang tepat untuk memberi ruang bagi anak-anak untuk berkreasi sesuai seni dan imajinasinya. Apalagi pada usia dini, mereka bisa mengaplikasikan imajinasi dengan karya yang sangat inspiratif.
”Kegiatan ini sangat positif. Pawai sepeda hias untuk anak-anak ini sangat kami apresiasi. Mengingat ini adalah kegiatan sebagai upaya menanamkan jiwa kreatif kepada anak sejak dini,” ujar Raharto disela-sela mengibarkan bendera start di Jl Sultan Agung, Kota Pasuruan.
Pantauan Bhirawa dilokasi, pawai sepeda hias pada rangkaian HUT Kemerdekaan RI di Kota Pasuruan berlangsung meriah. Kemeriahan itu terlihat ratusan warga mulai anak-anak hingga dewasa berjejer di pinggir jalan sesuai rute 6 kilometer.
Warna-warni pawai sepeda hias pun membuat suasana siang di jalan protokol Kota Pasuruan menjadi lebih berwarna dari biasanya. Pawai menggunakan ala kostum ang unik. Misalnya, burung garuda, karapan sapi, tugu alun-alun, tumbuhan hingga konstum lainnya.
”Kreativitas anak-anak tertuang dalam sepeda hias ini. Ada kostum garuda, hewan, tumbuhan. Sangat menarik dan indah sekali. Tadi sempat saya foto lewat ponsel pintar saya. Tapi, pesertanya sedikit. Tahun depan harus di perbanyak lagi dalam untuk pesertanya,” kata Indah, warga Kab Pasuruan melihat pawai sepeda hias di Jl Panglima Sudirman.
Ketua Panitia Sepeda Hias, Yohanes menyampaikan kreteria penilaian pawai sepeda hias, supaya peserta berinovasi dalam menciptakan kreativitas.
”Titik penilaian ada di inovasi kreativitas. Penilaiannya sederhana, yakni pakaian peserta harus sesuai dengan judulnya,” ujar Yohanes yang juga Kabid Budaya pada Dinas Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Pasuruan. [hil]

Tags: