Tanamkan Kesadaran Santri Kab.Probolinggo Peduli Lingkungan

Siswi MA Model Zaha Genggong bersih-bersih lingkungan.

Probolinggo, Bhirawa
Dalam rangka mencetak Duta Peduli Lingkungan di kalangan pesantren, santriwan dan santriwati Madrasah Aliyah Model Zainul Hasan (Zaha) Genggong Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo diberikan seminar singkat tentang konsep “Go Green”, Kamis (22/2).
Seminar yang itu bertepatan juga dengan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional. Nina Ari Wahyuni narasumber dari Community Development Specialist PT. POMI menjelaskan, saat ini tingkat kesadaran masyarakat luas atas kepedulian lingkungan sudah mencapai tingkat yang sangat mengkhawatirkan. Maraknya budaya membuang sampah sembarangan adalah salah satu contoh kecilnya.
“Saya optimis jika semakin banyak lembaga dan kelompok masyarakat serta aktivis lingkungan yang bersinergi bersama pemerintah dan diberikan pemahaman tentang konsep Go Green, Insya Allah sedikit demi sedikit hal ini akan membangun tingkat kesadaran masyarakat atas kepedulian lingkungan, minimal tentang pengelolaan sampah,” katanya.
Lebih lanjut Nina mengapresiasi atas kesempatannya memberikan ilmu Lifestyle Go Green ini kepada usia pelajar tersebut. Menurutnya, mereka ini adalah agen of change (agen perubahan).
“Di usia mereka tentunya akan lebih fleksibel dalam mempengaruhi orang lain khususnya lingkungan di luar sekolah. Diharapkan mereka akan menyampaikan lebih luas tentang pemahaman ini,” jelasnya.
Kepala MA Model Zaha Genggong Ning Hj. Hasanatud Daroini mengemukakan salah satu tujuan kegiatan ini adalah agar para santri mendapatkan ilmu dan motivasi untuk lebih peduli lagi pada lingkungan sekitar. Dimana untuk kebersihan lingkungan sekolah selama ini masih dirasa kurang.
“Seperti yang disebut dalam sebuah hadits yang merupakan pegangan hidup kita, yakni kebersihan adalah sebagian dari iman. Jadi peduli lingkungan dan menjaga kebersihannya itu penting bagi kita manusia. Dengan narasumber kompeten diharapkan juga dapat meningkatkan kreatifitas santri dalam pengelolaan sampah,” ungkap salah satu pengasuh Pondok Pesantren Zaha Genggong ini.
Ia menambahkan, kebersihan lingkungan suatu sekolah maupun pondok pesantren merupakan cerminan kebersihan jiwa dan raga manusia di dalamnya. Sekaligus menjadi wajah dari suatu lembaga pendidikan itu sendiri.
“Dikala suatu lingkungan itu bersih maka semuanya akan ikut terbawa bersih, baik jiwa dan raga kita juga akan ikut bersih. Dengan begitu suasana akan lebih nyaman dan sehat. Hal ini tentu akan berpengaruh baik pada aktifitas belajar mengajar di dalamnya,” tandasnya.
Sebagai penutup pada rangkaian kegiatan seminar itu adalah Grebek Sampah yang diikuti oleh seluruh santri peserta seminar. Grebek sampah adalah aksi operasi sampah di sepanjang jalan utama Ponpes Zaha Genggong dan lingkungan sekolah MA Model Zaha Genggong dan diikuti oleh 1 unit dumptruk pengangkut sampah dari DLH Kabupaten Probolinggo.
Selama Grebek Sampah berlangsung para santri juga diajarkan cara memilih dan memilah sampah yang baik dan benar, agar nantinya para petugas sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) bisa dengan cepat untuk mengolah sampahnya. Bahkan para santri pun berkesempatan mengikuti perjalanan truk sampah yang telah penuh muatan itu menuju ke TPA agar mengetahui secara langsung proses perjalanan dan penanganan sampah ini, tambahnya. [wap]

Tags: