Tanamkan Nilai Perjuangan

Tabri

Tabri

Usianya telah mencapai 84 tahun, namun semangat nasionalisme yang dimilikinya tak pernah lekang oleh zaman. Itulah Tabri, salah satu veteran perang Kemerdekaan Indonesia.
Diceritakan kakek 6 cucu ini, sejak usia 19 tahun, dia ikut andil dalam perang kemerdekaan. Karena itu dia tahu betul susahnya merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Semangat perjuangan itulah yang sekarang dia tularkan kepada generasi muda.
“Meskipun usia saya sudah tidak muda, tetapi jika ada kegiatan kampung terutama untuk memperingati Hari Pahlawan maupun Kemerdekaan RI saya selalu berpartisipasi. Saya juga selalu menyampaikan kepada generasi muda untuk terus berkarya dan tidak melupakan para pendiri bangsa ini,” ujar anggota Veteran Perang Kemerdekaan RI di Surabaya belum lama ini.
Menurut Tabri, dengan mengingat para pendiri bangsa dan pejuang yang telah mengorbankan kepentingan pribadi, maka generasi muda akan selalu kritis dalam menyaring hal negatif yang akan masuk ke Indonesia . Karena tanpa sikap kritis, maka bangsa kita bisa dijajah kembali setiap saat.
“Saya mengingat betul apa yang dikatakan oleh Presiden Soekarno yang selalu wanti-wanti agar kita jangan melupakan sejarah. Jika sejarah perjuangan dilupakan, maka generasi muda tidak akan pernah menghargai bangsanya sendiri dan lebih mengagungkan bangsa lain,” ungkapnya pensiunan Angkatan Laut dengan pangkat Serka.
Selain Soekarno yang dikenangnya, Tabri selama masa muda kerap menerima nasihat dari atasannya yakni Almarhum Komodor Yos Sudarso yang gugur di laut Arafuru karena berjuang melawan Belanda.
“Ketika saya berjuang untuk merebut Irian Barat dari Belanda dengan rekan-rekan dan Pak Yos, saya mendapatkan nasihat jika Irian Barat dapat direbut hanya dengan pengorbanan. Saya masih ingat betul kalimat Pak Yos yang mengatakan “Tanpa pengorbanan Jenderal, Indonesia tidak akan merdeka, hal tersebut dikatakannya 5 jam sebelum beliau wafat,” jelasnya mencoba mengingat memori masa lampau.
Mengisahkan Yos Sudarso kepada generasi muda merupakan kebanggaannya. Karena sosok Yos Sudarso telah mengajarkan untuk hidup tidak untuk kepentingannya sendiri, dan siap melakukan pengorbanan bagi anak buah.
“Waktu itu saya di geladak, kapal kami sudah  diserang Belanda dari laut maupun udara. Di saat serangan sudah gencar, Pak Yos memerintahkan semua yang di geladak terjun ke laut, dan ketika itu Pak Yos tetap berusaha mempertahankan KRI Macan Tutul hingga KRI Macan Tutul tenggelam, dan di sana pula Pak Yos berjuang hingga titik darah penghabisan. Ketika beliau meninggal, mendapatkan kenaikan pangkat dari Komodor (Kolonel) menjadi Laksamana Pertama,” ujar pria yang pernah terjun dalam peperangan di Dili, Timor Timur. [wil]

Rate this article!
Tanamkan Nilai Perjuangan,5 / 5 ( 1votes )
Tags: