Tanamkan Pendidikan Spiritual dan Etika Sejak Dini

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo dan Ny Nina Soekarwo serta Ny Fatma Saifullah Yusuf dan Chairani Akhmad Sukardi hadiri Hari Anak Nasional Provinsi Jatim 2017 di Taman Safari Prigen Kab Pasuruan Minggu pagi.

Puncak Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2017
Kab Pasuruan, Bhirawa
Orang tua perlu menanamkan basis spiritual dan etika kepada anak sejak dini. Pasalnya, dua hal inilah yang akan menjadi modal utama sang anak untuk menggapai kesuksesannya di masa depan. Setelah basis spiritual dan etikanya bagus, orang tuadapat menanamkan intelektualitasnya.
Demikian Gubernur JawaTimur, Dr. H. Soekarwo dalam sambutannya saat Puncak Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2017 Provinsi Jawa Timur yang mengambil tema “Perlindungan Anak Dimulai dari Keluarga” di Taman Safari Indonesia 2, Prigen, Kab. Pasuruan, Minggu (23/7).
Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim mengatakan pentingnya spiritual atau agama dan etika, sebagaimana peribahasa yang mengatakan “bahasa menentukan bangsa”. Artinya, bahasa mencerminkan kepribadian seseorang. Jika seseorang mampu bertutur kata dengan baik, maka kepribadian, sopan santun dane tika orang tersebut juga baik.
“Orang tua punya peran paling penting dalam hal ini, karena menjadi guru pertama dan utama untuk mendidik anak, terutama di bidang agama dan etika moralitas. Seorang anak juga bergantung pada cara orang tua mendidik. Karena itu, mari anak-anak dididik dengan baik, termasuk mendidik dengan tanpa kekerasan” pinta Pakde Karwo.
Ditambahkan, dengan basis agama dan etika yang baik, anak akan memiliki akhlak yang bagus serta karakter yang tangguh, berbudi pekerti, dan sopan santun. Setelah itu, orang tua memberikan pendidikan intelektual kepada anak sesuai dengan potensinya masing-masing. Baik secara formal, informal, dan non formal.

Didik dengan Perhatian dan Sentuhan
Dalam kesempatan yang sama Pakde Karwo mengingatkan perlunya orang tua tidak lupa memberikann perhatian dan sentuhan hati kepada anak. Menurutnya, hal tersebut lebih berharga serta berkesan di hati anak-anak dari pada menggunakan metode ceramah dan penjelasan di ruang kelas.
“Jangan lupa bertanya kepada anak-anak mengapa sepatunya kotor? Atau sudah sarapan belum?” ujarnyamencontohkan.
Pendidikan dengan perhatian dan sentuhan hati itu penting karena di era serba Teknologi Informasi (TI) seperti sekarang,  orangtua tidak bisa mendidik anak dengan komunikasi satu arah (one way traffic communication). Tapi harus dilakukan dengan dua arah atau two way traffic communication.
“Pendidikan era sekarang kuncinya komunikasi dua arah. Jika ada masalah, orang tua tidak bisa memaksakan pikiran mereka ke anak, karena jika dipaksakan, anak bisa lari ke dunia maya. Orang tua harus memahami keinginan anak, dan men cari solusinya bersama-sama dengan diskusi yang ringan dan berkualitas dengan anaknya” katanya.
Pada kesempatan peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2017 ini, Pakde Karwo menyempatkan untuk membagikan penghargaan secara simboliskepada 44 anak-anak berprestasi dalam rangka HAN 2017 ini.
Di antaranya kepada Moh. Hilbramasal SDLB YPAB Surabaya yang menjadiJuara 1 Lomba Menyanyi Solo, Aqila Permata Deswikadari SDLB-B Putra Asih Kota Kediri (Juara 1 Lomba Melukis), Daifa Kamajaya dari Kab. Madiun sebagai Dalang Terbaik dengan lakon Babad Wanamarta, dan Ernanda Bima Megantara dari Kota Surabaya (Dalang Penyaji Terbaik dengan lakon AnomanTandhang).
Sementara itu, Ketua HAN 2017 sekaligus Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Sekdaprov Jatim, Zainal Muhtadin mengatakan, Jatim merupakan provinsi penggerak Kabupaten/kotaLayakAnak (KLA) yang terbaik di Indonesia. Hal itu ditandai dengan keberhasilan Jatim meraih penghargaan sebagai provinsi penggerak KLATahun 2017. Selain Gubernur dan istri Nina Soekarwo, hadir pula dalam kesempatan ini Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf beserta istri Lulis Irsyad Yusuf, istri Wakil Gubernur Jatim Fatma Saifullah Yusuf, istri Sekda Jatim, Chairina Achmad Sukardi dan beberapa kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Jatim. [adv]

Tags: