Tangani Banjir Tanggulangin Pemkab Sidoarjo Siagakan Pompa

Salah pompa penyedot air, dari hasil swadaya warga setempat. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Kedua desa di wilayah Kecamatan Tanggulangin Sidoarjo, yakni Desa Kedungbanteng dan Banjarasri kembali dilanda banjir banjir lagi. Akibat luapan air yang berasal dari sungai di area desa tersebut terjadi sudah sejak dua hari yang lalu. Ditambah lagi intensitas hujan yang cukup deras sejak siang hingga malam.

Melihat kondisi tersebut, Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono langsung turun tangan, mengerahkan seluruh jajarannya yang terkait untuk menangani banjir tahunan tersebut. Bahkan sebanyak 7 pompa penyedot telah disiagakan, termasuk warga setempat juga bekerjasama swadaya siagakan pompa air, yang ditempatkan dibeberapa titik lokasi banjir.

Menurut Hudiyono, bahwa DPU BMSDA akan segera melakukan normalisasi saluran di wilayah Desa Kedungbanteng, Banjarasri dan sekitaranya. Agar aliran sungai bisa lebih lancar dan tidak dalam kondisi pendangkalan, sehingga air tidak meluber keluar sungai. Begitu juga pihak. Dinkes segera menurunkan Tim Kesehatan untuk melakukan pengecekan kesehatan warga yang terdampak genangan air.

Begitu juga pihak DLHK kami minta untuk segera membersihkan sampah-sampah yang ada di Afvoer Gedangrowo, karena telah menghambat aliran air. “Sedangkan, Dinsos segera menyusun kebutuhan bantuan sosial bagi warga terdampak. Tak ketinggal Dinas Perkim Cipta Karya dan Tata Ruang, juga saya minta segera melakukan peninggian permukaan lahan akses masuk dan halaman SMP Negeri 2 Tanggulangin,” terang Hudiyono.

“Tak ketinggalan, Kades Kedungbanteng dan Banjarasri akan melakukan pendataan ulang warga yang terdampak genangan air. Dan, BPBD menyusun konsep SK Tanggap Darurat jika sewaktu waktu dibutuhkan saat terjadi kondisi darurat bencana,” jelas Hudiyono saat ditemui di Pendopo Kabupaten Sidoarjo, Rabu (4/11) kemarin.

Pantauan di lokasi, setidaknya ada 606 rumah warga yang terdampak banjir. Adapun rinciannya masing-masing untuk Kedungbanteng 346 rumah. Sedangkan untuk Desa Banjarasri ada 260 rumah. Tidak hanya rumah warga saja yang terendam. Ada empat sekolah yang juga terendam banjir akibat luapan sungai di dua desa tersebut. Empat sekolah tersebut ialah SMPN 2 Tanggulangin, SD Banjarasri, SD Kedungbanteng, dan TK Dharma Wanita Banjarasri.

Terkait banjir di SMPN 2 Tanggulangin sendiri, genangan air hanya terjadi di akses masuk sekolah hingga ke halaman sekolah. Untuk ruang kelas, lab, dan ruang guru tidak ditemukan genangan karena sudah ditinggikan sebelumnya. Selain itu, juga ada satu Musholla di RT 5 Kedungbanteng juga terendam banjir. [ach]

Tags: