Tanggap Darurat Bencana, Posko Induk dan Tiga Posko Penyangga Disiapkan

Tim Satgab Bencana Alam Terpadu saat simulasi peragaan evakuasi korban bencana alam.(Alimun Hakim/Bhirawa).

(Simulasikan Peragaan Evakuasi Korban Bencana Alam) 
Lamongan,Bhirawa 
Sebagai langkah antisipasi bencana alam, Polres Lamongan bersama pihak-pihak terkait mendirikan posko induk tanggap bencana. Tak hanya itu, polisi juga mendirikan tiga posko penyangga.
Kapolres Lamongan AKBP Harun , Rabu (15/1) mengatakan, posko induk siaga bencana didirikan di halaman kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Lamongan, Jalan Jaksa Agung Suprapto. “Pos induk terpadunya di sini, selain di sini kita juga menempatkan di tiga tempat lainnya sebagai tempat penyangga. Yang tujuannya adalah agar tim tanggap darurat ini langsung bisa menuju sasarannya,” kata Harun.
Menurutnya, tiga pos penyangga tersebut berada di Kecamatan Babat, Karanggeneng dan Karangbinangun. Daerah-daerah ini menjadi daerah yang dialiri Bengawan Solo, yang rentan dilanda banjir.
Dalam mengantisipasi terjadinya bencana banjir di Kabupaten Lamongan, Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan bersama TNI-Polri dan BPBD setempat  menggelar simulasi evakuasi korban bencana alam oleh tim satgab bencana alam terpadu Kabupaten Lamongan. 
Semua unsur dilibatkan,  mulai dari Personel Kodim 0812 Lamongan,  Polres Lamongan, BPBD, Dishub, Damkar,Satpol PP,TRC ,Santana , Dinkes Lamongan dan Tagana.
Berbagai peralatan dan perlengakan yang menjadi bahan untuk melakukan evakuasi ketika terjadi bencana alam telah disiapkan. 
Para personel yang terlibat melakukan aksi simulasi berupa pertolongan kepada warga yang terkena bencana banjir dimulai dari tahap evakuasi serta pemberian bantuan pertolongan pertama.
Bupati Lamongan Fadeli dalam amanatnya menegaskan, Kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam banjir yang dilaksanakan ini bertujuan untuk membangun sinergitas dan mengkonsolidasikan satuan pelaksana penanggulangan bencana alam di wilayah Lamongan,” tegasnya.
Ia menerangkan,Kita dalam upaya mengantisipasi dan mengevaluasi sejauh mana kesiapan seluruh unsur yang terlibat baik unsur TNI, Polri, Pemda maupun organisasi masyarakat guna menghadapi kemungkinan bencana yang akan terjadi di wilayahnya.
“Diharapkan satuan pelaksana
penanggulangan bencana alam maupun Satuan penanggulangan bencana yang lain baik dari TNI, Polri, Pemda dan organisasi peduli bencana akan mampu bergerak cepat, tepat dan efisien jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam di wilayah Kab Lamongan,” terang Bupati
Oleh karena itu, lanjut Bupati, setiap personel yang tergabung dalam pasukan siaga agar setiap saat memantau perkembangan situasi dan kondisi cuaca, iklim dan perubahan alam yang terjadi. Terutama terhadap wilayah rawan bencana di daerah masing-masing. ” Melaksanakan monitoring, deteksi dini, temu cepat dan lapor cepat serta selalu siap digerakkan apabila sewaktu-waktu terjadi bencana alam,”pungkasnya. [aha]

Tags: