Tanggul Jebol, Ratusan Hektar Sawah Terendam

Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi saat meninjau tanggul jebol di Desa Mojoagung Prambon, Nganjuk. [ristika]

Nganjuk, Bhirawa
Tanggul sungai di Desa Mojoagung Kecamatan Prambon jebol hingga airnya merendam ratusan hektar sawah dan permukiman warga. Meski tidak ada korban jiwa, namun Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk melakukan perbaikan tanggul.
Ratusan rumah di Desa Mojoagung dan sebagian Desa Bandung Prambon terdampak banjir akibat tanggul sungai. Luapan air bercampur lumpur sempat masuk ke rumah-rumah warga. Kini luapan air tersebut telah surut.
Warga kedua desa bersama instansi terkait bergotong-royong membenahi tanggul yang jebol menggunakan karung berisi tanah, pagi ini. “Untuk warga masyarakat tidak ada korban jiwa. Cuma airnya sempat masuk di dalam rumah. Tadi rumah yang ada airnya sudah surut semua, tinggal kita fokus di tanggul yang jebol,” kata Marhaen.
Tanggul yang jebol tersebut panjangnya kurang lebih 30 meter dengan tinggi 3,5 meter. Debit aliran sungainya kecil sehingga tak lagi meluapi pemukiman warga. Sementara luapan air semalam juga mulai surut. Untuk membenahi tanggul jebol, sementara memanfaatkan karung berisi tanah.
Jebolnya tanggul sungai di Desa Mojoagung disebabkan hujan deras sehingga volume air meningkat. Luapan air sungai mulai memasuki area perkampungan pada Rabu (8/12) sekitar pukul 18.00 WIB. Berdasarkan asesmen petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), ada sekitar 500 KK di Desa Mojoagung dan Desa Bandung yang terdampak luapan air sungai.
Tanggul jebol sepanjang 30 meter yang lebih diakibatkan oleh material sampah yang menumpuk dibawah jembatan Desa Mojoagung. Akibatnya saat hujan deras semalam, air tidak dapat dengan lancar mengalir hingga menyebabkan tanggul jebol.
“Kejadian banjir di Desa Mojoagung Prambon ini merupakan dampak dari membeludaknya air yang tidak tertampung karena sungai yang dangkal dan tumpukan sampah yang menghambat aliran,” kata Marhaen.
Untuk melakukan penanganan cepat, telah dioperasikan satu unit alat berat untuk memindahkan tumpukan sampah. Selain itu Marhaen juga telah berkoordinasi dengan BBWS Brantas untuk mendapatkan bantuan bronjong.
Marhaen juga menjelaskan, curah hujan yang mengguyur wikayah Nganjuk seperti halnya hari ini juga dirasakan oleh warga Mojoagung Prambon sangat tinggi. Akibatnya air meluap ke areal persawahan dan permukiman warga setempat.
Sementara itu Kepala Pelaksana (BPBD) Kabupaten Nganjuk, Drs Abdul Wakid mengatakan bahwa tanggul darurat ini selesai diperbaiki hari ini, sehingga bila volume air sungai meningkat tidak lagi menggenangi persawahan dan pemukiman warga. “Harapannya sore hari nanti tidak hujan lagi, sehingga tanggul yang baru kita benahi ini bisa baik, tidak ada banjir lagi,” tegas Abdul Wakid. [ris]

Tags: