Tanggulangi Inflasi, Pemkab Lumajang Berdayakan IKM

Bupati Lumajang Drs.As at Malik ketika memberikan sambutan pada giat Penutupan Rakorwil TPID se- Eks Karisidenan Besuki dan Lumajang (Sekar kijang)

Lumajang, Bhirawa
Mengendalikan laju inflasi, Pemerintah Kabupaten Lumajang berencana akan mengoptimalkan keberadaan Industri Kecil Mandiri (IKM) dengan menggandeng salah satu gerai minimarket Alfamidi. Program ini terutama dalam persiapan menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional dengan dibarengi bentuk kegiatan lainnya seperti operasi pasar, dan pengoptimalan penggunaan Gas Elpiji 3 Kg agar tepat sasaran.
Rencana ini disampaikan oleh Bupati Lumajang,Drs.As at Malik ketika memberikan sambutan pada giat Penutupan Rapat Koordinasi Wilayah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Rakorwil TPID) se- eks karesidenan Besuki dan Lumajang yang bertempat di Pendopo Kabupaten Lumajang,(12/12).
Pada kesempatan itu, Bupati juga menegaskan bahwa laju inflasi tersebut merupakan masalah umum yang dapat ditanggulangi secara bersama dengan peningkatanan peningkatan produk unggul dari masing masing daerah yang dapat dijadikan solusi pemecahan secara cepat dan terintegrasi.
Bupati juga mengapresiasi terhadap pihak lain dari pengusaha yaitu Alfamidi yang telah memiliki kepedulian dan bersedia bekerjasama untuk menyediakan untuk menjual produk asli Lumajang, serta pihak Pertamina yang telah mengawasi perkembangan distribusi LPG bersubsidi, dan Bulog yang ikut aktif menjaga harga beras tetap stabil.
“Kerjasama Industri Kecil Mandiri Kabupaten Lumajang dengan Alfamidi, serta peluncuran Gerakan Penggunaan LPG 3 Kg Bersubsidi Tepat Sasaran, dan Operasi Pasar kita lakukan dalam rangka menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional, dan akhir tahun 2017,”ujarnya.
Di sisi lain, Bupati juga menjelaskan bahwa di era keterbukaan informasi publik saat ini, serta untuk menjaga stabilitas terhadap laju inflasi, maka diperlukan informasi yang benar dan akurat sehingga dapat diakses dengan mudah oleh para pelaku usaha dan masyarakat luas.
“Diharapkan nantinya penandatanganan ini akan berdampak baik di tahun 2018 dan seterusnya,’ jelasnya.
Daya dukung SDM yang menjadi harapan kedepan menurutnya adalah pengoptimalan lembaga SMA SMK agar mereka nantinya memiliki keterampilan khusus untuk menghadapi persaingan global baik eksternal maupun internal terutama dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
“Persaingan MEA sudah semakin ketat sedangkan di tahun sekitar 2025 mendatang, dan itu juga menjadi tanggung jawab bagi orang tua serta para pendidik mereka, karena itu yang menentukan negara ini akan mengalami keuntungan besar atau malah mendapatkan kerugian,” imbuhnya.
Sedangkan menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Jember Provinsi Jawa Timur, Robi Aryadi menyampaikan bahwa upaya BI untuk mendorong kerjasama antara pemerintahan maupun bisnis. Ia menyampaikan apa yang difokuskan oleh Gubernur Jatim, H. Soekarwo adalah mendorong pertumbuhan-pertumbuhan baru di dalam lahan baru. Ia banyak berharap, wilayah lain selain Lumajang dan Banyuwangi mempunyai inovasi baru dan berkontribusi mengenai TPID agar mendapatkan penghargaan.
Pada akhir kegiatan penutupan Rakorwil TPID se- eks Karisidenan Besuki dan Lumajang tersebut, diakhiri dengan gelar penandatanganan kerjasama ( MOU) dari masing masing Perwakilan dan pemberangkatan mobil operasi pasar dan menerima penukaran LPG 3 Kg dengan tabung LPG 5,5 Kg oleh PT. Pertamina.(Dwi)

Tags: