Tanggulangi Tangkis Jebol hingga Canangkan Penghijauan

Prajurit TNI dengan sigap membantu menanggulangi tangkis yang jebol di wilayah Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri.

Kesigapan TNI Melindungi Masyarakat

Kota Surabaya, Bhirawa
Selain bertugas menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga mempunyai tugas lainnya. Seperti kerja sosial bersama masyarakat, contohnya seperti yang dilakukan TNI di Kediri dan Sidoarjo.
Hujan deras yang terus menerus mengguyur Kediri beberapa hari terakhir, mulai terlihat dampaknya. Ada beberapa titik tangkis di Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri, terimbas efek negatif yang ditimbulkannya. Tercatat ada empat titik tangkis jebol secara hampir bersamaan di Kecamatan Gampengrejo, tiga titik di Desa Gampeng dan satu titik di Desa Sambiresik.
Untuk satu titik di Desa Sambiresik kemarin sudah selesai diatasi dengan menutup celah pada tangkis yang jebol, sedangkan untuk senin (8/01) kemarin, satu titik dalam proses pengerjaan dan dua titik lainnya menyusul.
Komandan Rayon Militer (Danramil) Ngasem, Kapten Kav Suradi mengkonfirmasikan tiga titik tangkis jebol rata-rata memiliki kelebaran sekitar empat hingga lima meter dan ketinggian sekitar 1,5 meter. Sedangkan satu titik tangkis jebol memiliki kelebaran sekitar 20 meter dan ketinggian sekitar dua meter. Tangkis tersebut jebol akibat derasnya Sungai Sukorejo yang meluap dan faktor lain ialah lembeknya tanah tangkis ,sehingga mudah tergerus aliran air serta tidak mampu menahannya.
“Dampak dari tangkis jebol ini variatif, tetapi yang paling terbesar terdampak di Desa Gampeng ,tercatat mencapai sekitar 14 hektar tergenang air dalam satu titik tangkis jebol dan terancam gagal panen, apalagi padi baru tumbuh sekitar tiga mingguan,” kata Suradi.
Sedangkan satu titik tangkis jebol yang berdekatan dengan rel kereta api, lanjutnya, berdampak pada sekitar 16 hektar dan dua titik tangkis jebol lainnya mencapai sekitar delapan hektar. Bila tidak segera diatasi, bisa jadi kemungkinan lahan pertanian disampingnya yang masuk areal Desa Turus juga bakal terdampak.
Menurut Suradi, kejadian tangkis jebol yang berlokasi di Desa Gampeng ini sudah sepengetahuan Dandim Kediri Letkol Inf Slamet Suprijanto dan Pasi Ter Kodim Kediri Kapten Inf Warsito, usai mendapat laporan secara resmi kemarin malam. Langkah pertama yang dilakukan yaitu melakukan penutupan di titik-titik tangkis yang memiliki kelebaran celah sekitar lima meter ke bawah, sedangkan titik tangkis jebol yang memiliki kelebaran celah sekitar 20 meter, bakal ditangani selanjutnya menunggu bantuan warga dan tambahan personil Koramil jajaran Kodim 0809/Kediri.
“Pihak Koramil 04/Ngasem masih berupaya keras dan memaksimalkan koordinasi dengan perangkat desa setempat serta mendorong warga untuk segera bergotongroyong dalam penanganan tangkis jebol ini,” tuturnya.
Sementara itu di Sidoarjo, suasana hijau mulai terlihat ketika Komandan Kodim (Dandim) 0816/Sidoarjo, Letkol Inf Fadli Mulyono beserta 378 personel yang terdiri dari TNI, Polri dan masyarakat, secara serentak melakukan penanaman pohon di sepanjang jalur Krian-Mojokerto. Senin, 8 Januari 2018. “Kegiatan ini, merupakan program dari Kodam Brawijaya dengan instansi terkait di wilayah Jawa Timur,” ujar Dandim Sidoarjo ini.
Dijelaskannya, selama berlangsungnya kegiatan tersebut, sebanyak 6.650 pohon telah ditancapkan di sepanjang jalur Krian-Mojokerto. “Ketinggian pohon rata-rata 2 meter,” jelasnya. Selain tumbuhan hias, para peserta peduli lingkungan tersebut, juga melakukan penanaman pohon mahoni yang dinilai mampu menghadapi segala perubahan cuaca di Indonesia, khususnya di wilayah tersebut.
“Pohon itu (mahoni), saya rasa memiliki manfaat yang sangat banyak. Selain berguna untuk dijadikan campuran obat herbal, pohon tersebut juga cocok di wilayah tropis,” kata Letkol Fadli. Sehubungan dengan penanaman tersebut, dirinya berharap, warga sekitar maupun pengguna jalan di sepanjang jalur Krian-Mojokerto, mampu menjaga pelestarian alam tersebut.
“Mudah-mudahan, kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi warga, maupun masyarakat di daerah lainnya. Sebab penanaman pohon ini sangat penting. Selain berfungsi sebagai penyerap air juga berfungsi peneduh. Agar suasana disekitar tidak panas dan terlihat gersang,” tandasnya. [abednego]

Tags: