Tangkal Penyebaran Covid-19, Bulog Madiun Hentikan OP dan Alihkan ke RPK

Kepala Bulog Sub Divre Madiun, Ahmad Mustari. (sudarno/bhirawa)

(Stok Pangan Masih 10.863 Ton Setara Beras Cukup 7 Bulan Ke depan)
Madiun, Bhirawa
Meski pelaksanaan operasi pasar (OP) yang dilakukan Perum Bulog Sub Divre Madiun cukup banyak mendatangkan masyarakat membeli kebutuhan rumah tangga, namun sejak Selasa (17/3) lalu dihentikan. Pasalnya, untuk mematuhi adanya surat edaran (SE) dari pemerintah, agar mengurangi kerumunan orang/masyarakat dalam rangka menangkal penyebaran virus covid-19 sekarang ini.
Selanjutnya, OP dialihkan melalui 763 unit Rumah Pangan Kita (RPK) binaan Bulog Sub Divre Madiun yang wilayah kerjanya Kota/Kabupaten Madiun dan Kab Ngawi. Sedang untuk stok pangan masih 10.863 Ton setara beras atau masih cukup 7 bulan kedepan.
“Meski begitu, OP itu terpaksa saya berhentikan untuk mengurangi atau menghindari kerumunan massa karena adanya SE dari pemerintah untuk pencegahan penyebaran virus covid-19. Selanjutnya penyaluran kebutuhan bahan pokok tersebut dialihkan melalui Rumah Pangan Kita (RPK) binaan Bulog Sub Divre Madiun,”kata Kepala Bulog Sub Divre Madiun, Ahmad Mustari kepada Bhirawa, Selasa (30/3).
Menurut Kepla Bulog Madiun itu, dalam OP itu yang paling diburu masyarakat yakni gula pasir. Masalahnya, harga gula pasir di OP ini dijual dibawah harga eceran tertinggi (HET) dari pemerintah yakni Rp12.500/Kg nya. Sedang harga dipasaran umum mencapai Rp17.500 – Rp18.00/Kg. Sehingga dalam sehari bisa menjual gula pasir hingga 1 ton untuk sekitar 500 orang pembeli saat OP.
Meski begita lanjut Ahmad Mustari, langkah menghentikan OP kebutuhan bahan pokok itu, bisa dimaklumi oleh masyarakat. Solusinya, OP dilakukan melalui RPK binaan Bulog Sub Divre Madiun tercatat 763 RPK tersebar di Kota/Kabupaten Madiun dan Ngawi.
“Hal ini tetap kami lakukan, agar keduanya bisa tetap berjalan. Artinya OP melalui RPK tetap berjalan dan kami pun juga bisa mematuhi SE pemerintah, perihal hindari kerumunan banyak orang untuk menangkap penyebaran virus covid-19 juga tetap berjalan,”ungkap Ahmad Mustari menjelaskan.

Kepala Bulog Sub Divre Madiun, Ahmad Mustari saat meninjau gudang Bulog berisi beras di Nambangan Kota Madiun, Senin (30/3). (sudarno/bhirawa)

Dijelaskannya, dalam pelaksanaan OP tersebut, Bulog Sub Divre madiun selalu koordinasi dengan Dinas Perindag Kota dan Kabupaten Madiun. Dengan cara seperti itu, penyaluran bahan opok melalui OP bisa berjalan lancar. “Karena kami dalam hal ini tidak mencari keuntungan melainkan hanya menstabilkan harga pangan kebutuhan pokok masyarakat selama ini,”paparnya.
Ditanya bagaimana kalau OP melalui RPK ?. Spontan Ahmad Mustari yang lama bertugas di Papua ini, menyatakan, “Soal itu gampang. Dalam hal ini, kami tinggal menyuplai berapapun bahan pokok yang dibutuhkan. Yang jelas, kalau ada permintaan, kami (Bulog Sub Divre Madiun.red) selalu dan akan mengirim barang yang diminta,”tuturnya.
Masalahnya, lanjut dia, soal stok pangan di Bulog Madiun cukup sampai akhir tahun 2020 ini. Misalnya stok beras masih 10.863 ton. Gula pasir masih 4,5 ton. Minyak goreng masih 1.339 liter. Tepung terigu masih 900 Kg. Bawang putih masih 20 Kg. Untuk bahan baku gula pasir dari PG Rejoagung Madiun dan Pemkot Madiun yang sebelumnya ada koordinasi untuk kebutuhan pelaksanaan OP tersebut.
Sedang kebutuhan beras, jangan kuwatir. Sebab, di gudang Bulog Madiun di Kota Madiun, juga yang di Geneng Kab Ngawi dan gudang Bulog di Balerejo Kab Madiun masih 10.863 ton setara beras yang maasih cukup 7 bulan kedepan. “Kalau beras yang dibutuhkan masyarakat umumnya beras premiun yang harganya Rp 10.500/Kg dan beras mediun Rp8.100/Kg. Tentunya, harga beras itu, masih dibawah HET,”ujarnya.
Jika selama OP atau musim pandemi corona , kebutuhan gula pasir ada kekurangan, misalnya. Pihak Bulog Madiun menggandeng Pemkab Madiun dan PG Pagotan untuk pengadaan gula pasir. “Karena itu bagi masyarakat di Kota Madiun dan di Kabupaten Madiun bahkan yang ada di Kab Ngawi yang menjadi wilayah kerja Bulog Sub Divre Madiun, jangan panik dan tetap di rumah saja selama pandemi corona. Pokoknya ikuti aturan atau anjuran dari pemerintah, pasti aman,”pungkas Kepala Bulog Madiun menghimbau. (dar)

Tags: