Tangkal Penyebaran Covid-19, Dinkes Nganjuk Awasi Warga dari Luar Negeri

Petugas Dinkes Pemkab Nganjuk melakukan pendataan masker di sejumlah apotik di Nganjuk sebagai langkah antisipasi pencegahan penyebaran Covid-19.(ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Nganjuk terus memantau warga yang baru pulang dari luar negeri, termasuk mereka yang pulang umroh. Dari total empat orang yang dipantau sejak dua minggu lalu, tiga di antaranya dinyatakan negatif corona. Adapun satu orang masih terus dalam pantauan hingga kemarin.
Kepala Dinas Kesehatan Nganjuk dr Achmad Noeroel Cholis mengatakan, satu orang yang masih dipantau hingga pertengahan Maret ini sudah ditangani tim kesehatan dinkes dan puskesmas.
“Kami berharap satu warga yang dalam pengawasan ini negatif terjangkit Covid-19,” ujar Achmad Noeroel Cholis.
Di luar satu orang tersebut, menurut Achmad Noeroel Cholis hingga kemarin belum ada tambahan lagi warga yang masuk dalam daftar pantauan. Sesuai mekanisme, Achmad Noeroel Cholis menyebut Dinkes akan mendapat surat rekomendasi dari pemprov terkait pemantauan.
“Pemantauan ini sebagai langkah antisipasi. Saya mengimbau agar warga tidak panik,” lanjutnya.
Achmad Noeroel Cholis mengajak masyarakat untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya. Terutama mereka yang akan bepergian keluar negeri. Sejauh ini, dinas kesehatan bersama dengan puskesmas sudah turun ke lapangan untuk melakukan sosialisasi. Terutama, terkait penerapan pola hidup sehat.
Salah satu sasarannya adalah para calon jamaah haji. Ratusan calon jamaah yang akan berangkat tahun ini, tutur Cholis, mulai diwajibkan untuk mengikuti tes kebugaran.
“Tidak ada penanganan khusus. Tapi tetap kami minta untuk menjaga imunnya,” terang Cholis.
Tak hanya pada para calon jamaah haji, Dinkes juga memberi perhatian pada para jamaah umrah. Yakni, dengan memberi imbauan kepada biro travel atau penyelenggara umrah. Meski untuk sementara pemerintah Arab Saudi menghentikan umrah, dinkes tetap tidak mau kecolongan.
“Diimbau untuk meningkatkan daya tahan tubuh,” tandasnya.
Terpisah, Ketua Tim Penanggulangan Virus Korona RSUD Nganjuk dr Mei Budi Prasetyo SpP mengungkapkan, mengantisipasi penyebaran Covid-19 Dinkes Kabupaten Nganjuk mendata puluhan orang yang baru pulang dari luar negeri. Empat di antaranya masih dalam pantauan hingga kemarin.
Hasilnya, puluhan warga Nganjuk yang baru pulang dari luar negeri tidak ada yang mengarah pada kasus pneumonia ringan. Hanya satu pasien yang sempat dirawat karena infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) usai dari Makkah, juga sudah pulang.
“Dinyatakan negatif corona,” tegas Mei.
Saat ini ada pasien yang dirawat di RSUD Nganjuk usai pulang umrah. Meski demikian, dia memastikan pasien tersebut tidak suspect corona. Sebelum umrah pasien itu memang ada riwayat sesak napas. Pasien yang baru pulang umrah itu menderita infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
“Pasien memang ada keluhan pernapasan, demam, sesak dan batuk,” ungkap dokter spesialis paru-paru ini.
Mei menuturkan, hasil pemeriksaan penunjang, termasuk rongga dada menyatakan normal. Dilihat dari umurnya, menurut Mei pasien tersebut tergolong lansia. Usai melakukan pemeriksaan sesuai dengan panduan World Health Organization (WHO), dia memastikan pasien yang dirawat itu terkena ISPA. Bukan virus korona atau Covid-19.
“Artinya memang tidak ada pneumonia, saya rawat karena sesak,” bebernya.
Dikatakan Mei, Makkah dan Madinah bukanlah negara yang terjangkit korona. Karena itu, dia menghimbau agar warga tidak perlu panik atau khawatir. Untuk pencegahan, Mei meminta masyarakat sering mencuci tangan menggunakan sabun. Jika menderita batuk dan pilek, Mei meminta agar memakai masker. Selebihnya, mengonsumsi gizi seimbang. “Memperbanyak makan sayur dan buah,” pungkasnya.(ris)

Tags: