Tangkapan Ikan di Pasuruan Bergantung Musim

Pedagang ikan segar di pasar Bangil, Kabupaten Pasuruan tengah menjual dagangannya, Rabu (6/6). [hilmi huseni/bhirawa]

Pasuruan, Bhirawa
Triwulan pertama di tahun 2018 ini, tangkapan ikan nelayan di laut Kabupaten Pasuruan mencapai 4769,5 ton. Jumlah itu cenderung stabil dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan tangkapan ikan mencapai 4671,5 ton.
Kepala Perikanan Kabupaten Pasuruan melalui Kabid Kenelayanan Dinas Perikanan, Alamsyah Suprijadi menyampaikan dari 4.769,5 ton itu tangkapan ikan tertinggi di Maret mencapai 1961,3 ton. Sedangkan di Januari hanya 1687,6 ton dan Februari mencapai 1120,6 ton.
“Ini merupakan hasil tangkapan yang berbeda dari sebelumnya. Apabila diuangkan jumlah 4769,5 ton menjadi Rp 83,276 miliar. Untuk menuai hasil yang maksimal, tangkapan ikan saat ini bergantung pada musim,” ujar Alamsyah Suprijadi, Rabu (6/6).
Menurutnya, bulan Maret merupakan masuk musim ikan, maka tangkapan lebih tinggi dari bulan-bulan sebelumnya.
“Tangkapan terbanyak jenis rajungan, teri dan cumi. Moga peningkatan hasil tangkapan ikan ini akan terus berlangsung sehingga bisa meningkatkan ekonomi nelayan di Kabupaten Pasuruan,” imbuhnya.
Terkait kebijakan pemerintah yang melarang adanya alat tangkap terlarang, berdampak pada peningkatan hasil tangkapan ikan laut. Peningkatan hasil tangkapan ikan tak lain, kapal-kapal besar di perairan dalam tidak mengambil semua ikan termasuk ikan-ikan kecil.
“Nelayan di Kabupaten Pasuruan mayoritas adalah nelayan tradisional yang melaut di area perairan luar. Saat ini, karena kapal besar sudah beralih ke alat tangkap ramah lingkungan, maka nelayan-nelayan yang di pesisir merasakan dampaknya. Tangkapan ikan jadi lebih banyak tahun ini,” urai Alamsyah Suprijad1. [hil]

Tags: