Tantang SMK Gelar Dual System Full Block

Tenaga Ahli IHK Trier Andreas Gosche memaparkan informasi seputar peluang kerja bagi siswa SMK di Jerman.[adit hananta utama/ bhirawa]

Tenaga Ahli IHK Trier Andreas Gosche memaparkan informasi seputar peluang kerja bagi siswa SMK di Jerman.[adit hananta utama/ bhirawa]

Dindik Jatim, Bhirawa
Metode pembelajaran dengan metode dual system (sistem ganda) dinilai paling cocok untuk pelaksanaan pendidikan kejuruan. Konsep iniĀ  merupakan penyelearasan sistem pendidikan di sekolah dan kerja praktek di perusahaan. Di Jawa Timur , sistem ini sesuai dengan prinsip-prinsip kerjasama yang telah dibangun antara Jatim dengan Jerman dalam hal pengembangan SMK.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Dr Saiful Rachman menuturkan, ada dua macam sistem ganda yang tidak banyak dijalankan SMK. Yakni dual system full block yang baru dilaksanakan oleh SMKN 4 Malang. Selain itu, metode teaching factory yang dilaksanakan SMK PGRI 2 Ponorogo.
“Di mana lagi ada SMK yang berani melaksanakan dual system full block? Sistem pembelajarannya dua tahun di sekolah, dan 10 bulan di perusahaan,” tantang Saiful kepada kepala SMK yang hadir dalam seminar persiapan ujian dan konsultasi kerja di Kantor Dindik Jatim, Senin (25/7).
Saiful menegaskan, saat ini pihaknya hanya bisa mengimbau SMK untuk mengoptimalkan metode sistem ganda. Tujuannya, kompetensi siswa lebih meningkat dan siap menghadapi dunia kerja. “Kalau SMK sudah dikelola provinsi, saya tidak akan mengimbau lagi. Tapi jadi perintah,” tegas dia.
Saiful mengatakan, goal dari program itu adalah membuka peluang bagi siswa untuk bisa bekerja di Jerman. Saat ini, selain dua sekolah yang menggunakan dual system tersebut, ada juga enam SMK di Jatim sudah berjalan dengan standar Jerman.
“Ini yang sedang dievaluasi, sekarang berjalan, Agustus nanti evaluasi berakhir,” katanya.
Selain kerjasama dengan Jerman, Saiful program dual system pendidikan SMK juga akan dikuatkan dalam Pergub Jatim. “Sekolah-sekolah umumnya masih membuat magang biasa. Waktunya hanya tiga bulan. Dan parahnya, magang di perusahan di bagian yang bukan kompetensinya,” tuturnya.
Pembelajaran di industri banyak memiliki manfaat positif. Mantan kepala badan diklat Jatim itu menilai, siswa yang belajar di industri akan mendapat materi lebih banyak tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebab, siswa akan langsung berinteraksi dengan dunia perusahaan.
“Kalau di sekolah pengetahuannya hanya alat-alat dasar saja. Di sekolah yang dipelajari karburator, padahal di perusahaan sudah injection,” katanya.
Karena itu, peraturan gubernur tentang SMK mendesak dibuat. Dalam pergub tersebut berbagai ketentuan tentang diklat dan magang akan diulas. Harapannya, pihak industri bisa membimbing dan tidak lepas tangan dengan siswa SMK.
Sementara itu, tenaga ahli IHK Trier Andreas Gosche mengatakan, ada tiga hal yang menjadi poin penting dalam kerjasama dengan Dikbud Jatim. Yakni, pentingnya peraturan di industri yang mendukung kurikulum pendidikan SMK. Kedua, dunia pendidikan juga harus bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan dunia industri. “Karena ini dual system. Selain itu kompetensi tenaga pendidik juga harus menjadi perhatian,” terangnya. [tam]

Tags: