Tantang STIE Perbanas Surabaya Pelopori FinTech Inkubator di Jatim

Prof. Muliaman D. Hadad., SE., MPS., PhD memaparkan peluang Indonesia untuk menghadapi tantangan FinTech dalam seminar Ekonomi Makro dan Sektor Jasa keuangan yang diadakan oleh STIE Perbanas, kemarin (5/2).

Surabaya, Bhirawa
Di masa depan Indonesia akan menghadapi tantangan baru teknologi di bidang ekonomi. Berdasar survei yang dilakukan industri keuangan, sekitar 82 persen incumbent dalam dua hingga tiga tahun kedepan akan bekerjasama dengan Financial Technology (FinTech).
Menurut, Mantan dewan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad pada Press Conference yang diadakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas Surabaya, senin (5/2) mengungkapkan jika dalam waktu dekat ini (beberapa tahun kedepan), teknologi yang bernama Finance Technology (FinTech) akan membuka peluang untuk ‘mendistruct’ tatanan pekerjaan manusia dalam bidang perbankan. Ia menjelaskan jika FinTech merupakan penantang yang cukup tangguh untuk kredit retail atau kostumer banking dalam industri keuangan perbankan.
Oleh sebab itu, pihaknya melakukan ‘Safari’ wawasan dan pemahaman mengenai tantangan baru FinTech. Untuk Jawa Timur, Ia memulai ‘Safari’ FinTech ke STIE Perbanas.
“Saya berharap, mungkin lembaga STIE Perbanas bisa mempelopori FinTech inkubator di Jatim” ujar pria yang pernah meraih kategori Government & Politics – Civil Service Award dari Cambridge IF Analytica.
Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa dengan diadakannya seminar oleh STIE Perbanas dengan mengangkat tema FinTech, STIE Perbanas dianggap cukup siap dalam menerima tantangan FinTech kedepannya. Ia menegaskan bahwa seminar ini, menjadi momen antisipasi terhadap perkembangan dan pemanfaatan FinTech yang memiliki peluang sangat besar dalam kemajuan teknologi dan perekonomian perbankan.
Harapan tersebut disambut positif oleh Ketua Yayasan STIE Perbanas Herman Halim, p ihaknya berujar jika dalam waktu dengan ini akan mengundang beberapa praktisi FinTech sebagai langkah serius Perbanas dalam membentuk Sumber Daya Manusia yang dapat bersaing dalam bidang Ekonmi Perbankan.
Sementara itu, Ketua STIE Perbanas, Lutfi menambahkan bahwa untuk menjawab tantangan tersebut pihaknya akan membentuk sebuah Incubator (FinTech Centre).
“Target Inkubator kami adalah mahasiswa Perbanas dan siapa yang serius untuk bergulat dalam profesi FinTech,” tuturnya.
Nantinya, lanjutnya, layanan tersebut akan di arahkan sebagai forum konsulat dan pengembangan ide. Selain itu, FinTech juga diharapkan bisa menjadi literasi keuangan di Jawa Timur, tambahnya. [ina]

Tags: