Yunita Dyah Kusumaningrum
Yunita Dyah Kusumaningrum
Perjuangan menyelesaikan studi sarjana adalah urusan yang gampang-gampang susah. Berbagai pegalaman kerap terjadi diluar prediksi. Seperti yang dialami alumnus S-1 Pendidikan Apoteker, Fakultas Farmasi (FF) Universitas Airlangga, Yunita Dyah Kusumaningrum (22).
Yunita, sapaan akrabnya, pada semester akhir mengalami sakit dan memerlukan waktu penyembuhan relatif lama. Ia sakit diperkirakan karena kebiasaan yang dilakukan ketika sedang semangat saat mengerjakan skripsi. Misalnya sering melewati jam makan dan istirahat yang kurang. Dampaknya, ia terpaksa menunda pengerjaan skripsinya.
“Saya akui, melihat teman-teman sudah lulus, sementara saya menunda untuk menyelesaikan skripsi dan mengonsumsi obat, tentu cukup berat untuk dijalani. Namun, lama-lama saya berfikir pasti ada hikmah dari kejadian ini. Selagi dalam penyembuhan saya tetap bersemangat menyelesaikan skripsi,” jelas gadis yang meraih predikat wisudawan terbaik di FF Unair ini.
Alumnus Unair asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah ini mampu mengerjakan skripsinya yang berjudul “Analisis Penggunaan Antibiotika Pada Pasien Rawat Inap Anak di KSM Ilmu Kesehatan Anak Menggunakan Defined Daily Dose (DDD)” yang dilakukan di Rumah Sakit Universitas Airlangga.
Dalam skripsi itu, ia mencoba menggambarkan kuantitas penggunaan, pola penggunaan, dan tren penggunaan antibiotik pada pasien anak untuk prediksi awal pengunaan antibiotik.
“Prediksi awal itu untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik dan mencegah resistensi dengan metode DDD yang membandingkan pemakaian antibiotik secara berlebihan (overuse), kurang (underuse), atau salah penggunaan (misuse),” paparnya.
Sulung dua bersaudara ini berharap hasil skripsinya ini dilanjutkan dengan penelitian evaluasi penggunaan antibiotik yang menggunakan metode Gyssen’s, sehingga penelitian dapat mendukung hal-hal yang telah ia lakukan.
“Sya juga mengambil pelajaran sendiri, selain harus fokus dalam menyelesaikannya sesuatu juga harus jaga kesehatan,”tegasnya. [tam]
