Tanwir Aisyiyah Rumuskan 13 Rekomendasi

Wapres RI Jusuf Kalla melihat foto-foto dan dokumen bersejarah milik Aisyiyah yang dipajang di gedung At Tauhid Tower milik UM Surabaya, Jumat (20/1). [triedhiana]

Wapres JK Resmikan At Tauhid Tower

Surabaya, Bhirawa
Pelaksanaan Tanwir I Aisyiyah yang digelar di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya berakhir kemarin, Minggu (21/1). Sejumlah poin penting menjadi keputusan yang direkomendasikan dalam pertemuan tingkat nasional tersebut.
Ketum PP Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantin mengatakan, ada 13 rekomendasi yang dihasilkan dalam Tanwir yang digelar sejak 20 Januari lalu. Beberapa di antaranya terkait peran Aisyiyah sebagai organisasi perempuan dan organisasi otonom di Muhammadiyah. Di bidang ekonomi, Asiyiyah komitmen melakukan pemberdayaan masyarakat untuk mengeliminir kesenjangan sosial. Di bidang politik, Aisyiyah berkomitmen mendorong proses Pilkada dan Pemilu yang berkualitas dan bermartabat melalui pendidikan politik. Selain itu, perlindungan perempuan dan anak menjadi salah satu perhatian penting. Khususnya perkawinan usia anak-anak yang masih terjadi.
“Kami juga menitik beratkan pada pernikahan dini. Pasalnya, kemajuan sebuah negara itu berawal dari keberhasilan membangun rumah tangga yang nantinya bisa berdampak pada kemajuan sebuah negara,” ungkapnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla yang membuka Tanwir I Aisyiyah telah memberikan sejumlah pesan penting bagi Aisyah. JK, sapaan akarab Jusuf Kalla menegaskan peran penting perempuan dalam kemajun perekonomian bangsa. Orang nomor dua RI tersebut menegaskan, kemajuan yang berbasis ekonomi yang dilakukan perempuan adalah suatu hal yang sangat penting untuk kemajuan bersama.
Mantan Ketua Umum Golkar periode 2004-2009 ini menggambarkan jika saat ini, lanjutnya dengan bantuan teknologi, perempuan dapat melakukan satu hingga tiga pekerjaan dalam rumah tangga. Sehingga, dari pekerjaan tersebut muncul lah istilah ‘profesionalisme’ perempuan yang menyebabkan semakin bertambahnya keseimbangan antara laki-laki dan perempuan dalam ekonomi ini, tambahnya. “Teknologi merubah kehidupan perempuan” jelas Ketua Umum Palang Merah Indonesia ini.
Ditambahkannya, oleh karena itu peningkatan produktivitas perempuan semakin terlihat dalam kehidupan berbangsa. “Ya laki-laki dan perempuan tidak ada perbedaan dalam kita” ujarnya
JK bersecerita, jika melihat sejarah Islam yang mendukung pertama kali perjuangan Rasulullah Muhammad adalah seorang pengusaha perempuan. Yakni Siti Khadijah.Dia juga mencontohkan saat ini ada sembilan perempuan dalam kabinet kerja. Jumlah tersebut tertinggi selama pemerintahan berlangsung. Melihat konteks tersebut, Ia berpendapat bahwa tidak ada perbedaan dan diskriminasi perempuan lagi.
“Tidak ada lagi ukuran dalam perempuan mempunyai keterbatasan, semuanya berperan sesuai dengan kemampuanya dan kapasitasnya” Tegas mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat era Megawati tersebut.
Selain itu, tanwir I ‘Aisyah’ juga dimanfaatkan untuk meresmikan gedung At-Tauhid tower dengan 13 lantai. Gedung tersebut nantinya akan digunakan sebagai gedung rektorat, perpustakaan, auditorium dan perkuliahan.
Peresmian gedung At-Tauhid Tower juga mendapat respon positif dari Jusuf Kalla. Dia mengatakan jika dalam menentukan maju tidaknya suatu bangsa selalu diawali dengan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan, inovasi kerja keras dan tentu saja usaha tersebut untuk memberikan apresiasi terhadap bangsanya, paparnya. [ina.tam]

Tags: