Tapak Suci SD Muhammadiyah 16 Memborong Juara

Ustadz Heru Tjahjono Konsultan, Ketua Tim Inovasi Pengembangan Sekolah (kanan) dan Yunan Imanu (pelatih Pencak Silat Tapak Suci) ketika berfoto bersama Tim Atlet Tapak Suci SD Muhammadiyah 16 Surabaya. [trie diana/bhirawa/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Siswa SD Muhammadiyah 16 Surabaya berhasil memborong medali dalam Kejurnas Pencak Silat Yogyakarta Championship I 2017 se Indonesia di Yogyakarta, tanggal 18 Maret hingga 19 Maret lalu tingkat pelajar SD, SMP dan SMA. Tim Pencak Silat sekolah yang dikenal dengan SD Kreatif sebanyak 10 atlet ini semuanya berhasil meraih juara.
Ke 10 atlet pencak silat yang tergabung dalam Perguruan Tapak Suci, semuanya berhasil meraih medali. Yakni Hisham (kelas I) dan Achmad Abdillah Bimasena (kelas III) berhasil meraih juara I, sedangkan Bhrama Aditya (kelas I) dan Yoshi Randa Alim Sidik (kelas III) meraih juara II. Dan enam atlet lainnya yakni Faiz Bintang, Rafli Zaidan Nouval kelas, Moch Alby Alfarabi , Moch Obed Hafish Burhannudin (kelas V) dan Moch Alhikam serta Achmad Gabrielle (kelas IV) meraih juara III.
Menurut Pelatih Tim SD Muhammadiyah 16 Surabaya, Yunan Imanu, pihaknya telah menyiapkan atletnya menghadapi dengan Kejurnas Pencak Silat ini dengan berbagai macam teknik pertarungan, mulai tehnik bertahan, tehnik menyerang dan tehnik menjatuhkan. Serta tehnik pukulan dan tendangan yang bisa melumpuhkan lawan.
”Sebelum terjun dalam Kejurnas Pencak Silat terbuka di Yogyakarta ini, kami telah memberikan pelatihan kepada anak-anak binaannya selama satu bulan intense. Bahkan dalam satu pekan hingga berlatih sebanyak lima kali. Semua tehnik telah kami berikan kepada anak-anak mulai tehnik bertahan, tehnik menyerang hingga tehnik menjatuhkan. Dan Alhamdulillah anak-anak bisa mempraktekkan ilmu yang didapatkannya saat menghadapi lawan-lawannya, hingga semuanya berhasil membawa medali serta membuat bangga pihak sekolah, teman-teman dan para orang tua,” jelas Yunan ketika ditemui di sekolah yang terletak di kawasan Jl Barata Jaya ini.
Sedangkan Kepala Urusan Kesiswaan SD Muhammadiyah 16, Taufik, yang mendampingi para siswanya bertanding menambahkan, beladiri Pencak Silat Tapak Suci merupakan icon Muhammadiyah ini harus dikembangkan dan dilestarikan kepada para siswa. Maka dengan berlatih dan mengikuti kejuaraan, juga untuk memperkenalkan dan mempraktekkan wawasan serta melihat peta kompetisi beladiri Pencak Silat di tingkat nasional. ”Selain itu, yang penting untuk mengembangkan bakat para siswa dibidang bela diri pencak silat. Sehingga para siswa selain berprestasi dibidang akademik juga berprestasi dibidang non akademik,” kata Ustadz Taufik-sapaan akrabnya.
Sementara itu, Achmad Adilla Bimasena yang berhasil meraih juara I, merasa sangat senang bisa meraih juara I, meski ketika bertanding dibabak final awalnya sempat grogi dan ragu-ragu. Namun setelah berusaha tenang akhirnya bisa menemukan ritme permainan sehingga bisa menerapkan tehnik-tehnik yang diberikan pelatihnya. Hingga dalam babak final Adilla-sapaan akrabnya berkali-kali bisa menjatuhkan lawannya dari Perguruan Silat Setia Hati Yogyakarta, dan meraih kemenangan mutlak.
”Pada awalnya saya gugup dan grogi ketika memasuki babak final, tetapi ketika sudah menyerang ya biasa saja. Sehingga saya bisa mempraktekkan hasil latihan yang telah diberikan pelatih. Saya senang bisa meraih juara I. Juara ini saya persembahkan untuk sekolah, teman-teman dan para guru yang selalu mendukung kepada saya baik saat latihan maupun saat bertanding,” ujar Adilla-sapaan akrabnya. [fen]

Tags: