Tapanuli Selatan Belajar Pariwisata di Kota Batu

Bupati Tapanuli Selatan mengalungkan kain ulos ke Walikota Batu (supriyanto/bhirawa)

Bupati Tapanuli Selatan mengalungkan kain ulos ke Walikota Batu (supriyanto/bhirawa)

Kota Batu, Bhirawa
Keberhasilan Kota Batu dalam mengelola wilayahnya sehingga menjadi kota wisata yang ternama dengan pertumbuhan ekonomi 7 persen menjadi daya tarik pemerintah daerah lainnya. Tak urung hampir setiap hari ada kunjungan kerja dari berbagai instansi dan pemda.
Seperti Selasa kemarin (24/3), ada 2 rombongan yang melakukan kunker, yaitu rombongan Bupati Tapanuli Selatan Sumsel dan Komisi 3 DPRD Kabupaten Pandeglang Jabar. Bupati Tapanuli Selatan, H Syahrul M Pasaribu SH mengaku sangat tertarik untuk belajar dari kota Batu untuk menata Kota Siperok yang berada di kawasan hinterland. “Kami selaku kabupaten Induk, setelah 2 kali dilakukan pemekaran menjadi 4 kabupaten/kota. Namun karena harus pindah ibukota, maka kami seperti kabupaten baru dan harus menata wilayah kota mulai dari nol,” ungkapnya.
Dijelaskan, kota Siperok memiliki kemiripan topografi dengan Kota Batu dan Kota Malang karena juga diapit oleh dua gunung. Sehingga dia mengajak seluruh pejabat untuk melihat dari dekat Kota Batu setelah melakukan studi banding di pembangkit listrik mikro hydro di Kabupaten Malang.
“Ibu kota kami dulunya kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI). Kami ingin membangun Siperok yang berada di dataran tinggi sebagai kota wisata seperti kota Batu. Sayangnya kami minim infrastruktur, termasuk kekurangan energi listrik,” tuturnya.
Oleh karena itu kedatangannya ke Malang dan Batu kali ini disamping belajar mengelola sumber daya air, juga belajar tentang pengembangan wisata dan pertanian, khususnya peranian hortikultura. “Begitu masuk kota Batu, saya minta Pak Sekda dan kepala SKPD melihat dan mencermati perwajahan kota Batu. Supaya sepulangnya dari sini bisa diaplikasikan di Siperok,” tegas Syahrul.
Lebih lanjut dikatakan, Tapanuli Selatan berkeinginan kuat untuk mendukung kawasan wisata Danau Toba, sehingga wisatawan semakin betah tinggal di Sumatera Selatan. Oleh karena itu dengan dukungan APBD sebesar Rp1,022 trilyun, Tapanuli Selatan fokus pada pembangunan infrastrukur jalan dan energi listrik.
“Kami ingin memanfaatkan potensi sungai untuk menghasilkan tenaga listrik. Kalau sudah ada listrik, maka investasi akan masuk dengan sendirinya karena kota Siperok sangat cocok untuk peristirahatan dan pariwisata. Termasuk pengembangan tanaman hortikultura di wilayah Hinterland,” jelas Syahrul.
Sementara itu, Wali Kota Batu Eddy Rumpoko mengaku sangat bangga dengan banyaknya daerah yang ingin belajar pengembangan pariwisata di kota Batu. Eddy mengaku Pemkot Batu membuka tangan lebar-lebar yang ingin belajar pariwisata dan pertanian hortikultura.
“Silahkan kalau Pak Syahrul ingin mengirim pemuda-pemuda Tapanuli Selatan belajar pariwisata dan pertanian hortikultura di Kota Batu. Kami sangat membuka diri karena kemajuan suatu daerah tentu akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata ER.
Ditambahkan, dengan pesatnya perkembangan ekonomi, peluang kerja di Kota Batu sangat terbuka lebar. Sehingga masyarakat saat ini juga tidak lagi ada yang minta menjadi PNS, karena bekerja di sektor usaha pariwisata, pertanian dan jasa lebih menjanjikan. [sup]

Tags: