TAPD Sidoarjo di Knock Out Banggar DPRD Kabupaten Sidoarjo

Rapat Paripurna

Sidoarjo, Bhirawa
Untuk membangun RSUD Barat dengan KPBU dan Gedung Terpadu 17 lantai, namun cita-cita ini kandas di sidang paripurna, Selasa (20/8) kemarin. Tim Banggar DPRD Sidoarjo tidak merespon keinginan Pemkab melibatkan swasta dalam membangun program prioritas ini.
Sebab dalam Rapat Paripurna PAK-APBD 2019, permintaan anggaran Pemkab sebesar Rp5 miliar dicoret Banggar. Anggaran ini tadinya akan digunakan membiayai renovasi perkantoran di GOR dan Dinas Pengairan, untuk menampung OPD. Selanjutnya Kantor Kabupaten Sidoarjo akan disiapkan untuk Gedung Terpadu. Dengan dicoretnya permintaan anggaran, akan mempersulit membangun Gedung Terpadu 17 lantai.
Anggota Banggar, Mulyono, membenarkan permintaan anggaran itu ditolak Banggar. Alasannya Tim Anggaran Pemkab tak menunjukkan konsep jelas pembangunan Gedung Terpadu. Juga tidak dijelaskan pula konsep merenovasi Kantor GOR. ”Yang kecil saja konsepnya tidak jelas, apalagi yang sebesar Gedung Terpadu,” ujarnya.
Rencana membangun RSUD Barat, Krian,mengalami antiklimaks. Banggar memberikan alokasi anggaran pembangunan RSUD sebesar Rp120 miliar di pengesahan KUA PPAS 2020. Anggaran ini akan digunakan tahun depan.
Tragisnya Tim Anggaran Pemkab mengusulkan mengosongkan anggaran APBD untuk membangun RSUD Barat. Lagi-lagi, Pemkab akan melibatkan swasta melalui KPBU (Kerjasama Pemerintah Badan Usaha). Pendanaan seluruhnya dari swasta dengan perjanjian kontrak.
Dewan tidak setuju RSUD Barat dikerjakan dengan pola KPBU, karena itu anggaran Rp125 miliar yang sudah nyantol di APBD 2019 harus diserap. Namun Pemkab tidak mau menyerap dan malah akan mengosongkan kebutuhan angaran proyek itu dari APBD. Dalam tarik ulur itu akhirnya dimenangkan Banggar dengan telak.
Mulyono dari Fraksi PKS, menegaskan, anggaran RS itu akan ditambah tahun depan. Ia mengaku puas dengan hasil paripurna hari (20/8) ini. Anggota Banggar dari FKB, Dhamroni Chudori, menyatakan, anggota dewan baru yang akan dilantik Rabu ini akan berbeda. Pihaknya berharap anggota dewan baru lebih jernih dalam melihat permasalahan. [hds]

Tags: