Target Belum Tercapai, LPTNU Genjot Lulusan Doktor di 2021

Rakornas Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdhotul Ulama terus menggenjot lulusan doktor pada tahun 2021 sebagai upaya pengikatan Sumber Daya Manusia. [alimun hakim]

Lamongan, Bhirawa
Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) menyebutkan, target 258 Perguruan Tinggi (PT) NU untuk mencetak doktor tahun 2020 belum tercapai. Maka tahun 2021, LPTNU akan menggenjot PT yang ada dalam naunganya untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia(SDM).
Wakil ketua LPTNU, Muhammad Afifi mengungkapkan, sebenarnya LPTNU menargetkan terdapat 50 doktor baru dalam setiap tahun. Namun dalam beberapa tahun terakhir itu belum tercapai,” ungkapnya, Senin (30/11).
Dijelaskan Afifi, Pada Muktamar ini melakukan rapat kerja nasional bersama PBNU, setiap tahun harus memiliki 50 doktor. Sebab menjadi KPI-nya (Key Performance Indicator) untuk LPTNU nasional. Tapi ini belum tercapai dalam beberapa tahun terakhir, kalau lima tahun kan semestinya kita sudah punya 250 doktor,” jelasnya.
Untuk mengejar ketertinggalan itu, lanjutnya, maka tahun 2021 LPTNU menargetkan ada sebanyak – banyaknya doktor baru di PT NU. ”Tahun ini menurut catatan saya sekitar 70 orang doktor. Kami targetkan tahun depan sebanyak – banyaknya doktor, kami sudah mulai menggenjot ini,” lanjut Afifi.
Sementara terkait penguatan kapasitas kelembagaan, Afifi menerangkan, ada banyak hal yang harus dilakukan PT NU untuk memperkuat kapasitas kelembagaan.
“Pertama akses terkait program – program, yang pengalaman tahun – tahun sebelumnya selalu terlambat. Contoh, dalam akses penguatan program di Direktorat Kelembagaan Dikti, itu ada program PPTS (Pembinaan Perguruan Tinggi Swasta) untuk universitas dapat Rp1 miliar, institut Rp750 juta dan sekolah tinggi akademi Rp500 juta. Ini, pada pengalaman tahun ini dan tahun sebelumnya, itu ketinggalan informasi,” terangnya.
Sementara itu, Rektor Unisla, Bambang Eko Muljono, mengaku jika Unisla setiap tahun hanya mencetak 10 orang doktor. Namun pada tahun anggaran 2021 akan meningkatkan menjadi 15 orang.
“Kami tingkatkan menjadi 15 orang kami sampaikan, PT diharapkan tidak terlalu bergantung dengan APBN, tapi supporting dari yayasan atau pengelola setempat harus juga dilakukan, karena ini kebutuhan. Untuk menjadi negara yang unggul diperlukan SDM yang unggul, salah satu kriterianya, paling tidak 50 dosennya harus doktor,” terangnya. [aha]

Tags: