Target Juara Umum Paralayang Semakin Dekat

Tim Paralayang Kota Batu saat mendapatkan medali emas di Porprov Jatim 2022

Jujitsu Kota Batu Mulai Dulang Emas
Kota Batu, Bhirawa
Predikat juara umum yang ditargetkan KONI Kota Batu untuk Cabor Paralayang dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim VII semakin mendekati genggaman. Hal ini setelah Atlet Paralayang Kota Batu kembali menyumbangkan satu medali emas dari nomor akurasi beregu putri. Sementara, Tim Jujitsu Kota Batu juga saat ini juga mulai mengisi pundi – pundi medalinya.
Tambahan medali emas untuk paralayang kali ini dipersembahkan Susana Dwi Cahyanti dan Jeanette Christesha Benen. ”Kita targetkan juara umum, tinggal tiga perlombaan lagi yang akan kita perebutkan, dan akan kita maksimalkan,” ujar Bayu Krisna, Pelatih Paralayang Kota Batu, Kamis (30/6).
Hingga kini Paralayang Kota Batu sudah meraih empat medali emas dan satu perunggu. Perolehan medali yang pertama diperoleh yakni dua medali emas dan satu medali perunggu dari nomor individu putra dan individu putri.
Maxwell Christhepen Bennen meraih medali emas dari nomor individu putra. Disusul Galuh Adi Pristanto yang meraih medali perunggu di kelas yang sama. ”Sementara di nomor individu putri, medali emas juga diraih oleh Atlet Paralayang Kota Batu, Syahdana Revi,” jelas Bayu.
Perolehan medali kemudian disumbangkan Shawn Michael Benen dan Galuh Ade Pristanto. Mereka menambah pundi- pundi medali Kontingen Kota Batu lewat nomor akurasi beregu putra. Saudara kembar Maxx Bennen ini bersama Galuh menyabet medali emas, artinya hingga saat ini paralayang sudah menyabet 4 medali emas dan 1 medali perunggu Porprov Jatim VII.
Sementara, Tim Jujitsu Kota Batu juga tak ingin ketinggalan dalam menyumbangkan medali. Ahmad Nur Sholeh akhirnya bisa naik podium setelah mengalahkan atlet Kabupaten Malang dalam final nomor Fighting Under -62.
“Rasa sakit pada lutut dan kepala yang bocor setelah terbentuk gigi lawan pun seolah langsung hilang,” ujar Budi Tri Cahyono, pelatih Jujitsu Kota Batu.
Diketahui, pertarungan Sholeh di babak final juga cukup membuat jantung berdebar cemas. Karena saat itu Sholeh sedang mengalami cidera lutut. Lututnya mengalami pembengkakan hingga tidak bisa digerakkan. Bahkan Sholeh nyaris angkat tangan dan mundur mengikuti pertandingan.
“Saya senang sekali, tidak menduga kalau bisa juara meraih emas, soalnya tadi pagi saya sudah menyerah, tidak mau ikut lomba, karena lutut cidera tidak bisa digerakkan. Terus ada Pak Ruli (terapis KONI Kota Batu), kemudian dibenahi, sudah bisa digerakkan,” ungkap Sholeh bahagia. [nas.fen]

Tags: