Target PAD Nganjuk dari Sektor Wisata Merosot

Lokasi Wisata Alam Air Terjun Sedudo yang menjadi andalan Pemkab Nganjuk pengunjungnya turun drastis, pasca longsor.

Lokasi Wisata Alam Air Terjun Sedudo yang menjadi andalan Pemkab Nganjuk pengunjungnya turun drastis, pasca longsor.

Nganjuk, Bhirawa
Pendapatan  Asli  Daerah ( PAD ) dari sektor pariwisata di Kabupaten Nganjuk pada tahun ini dipastikan tidak akan memenuhi target. Kondisi itu disebabkan dari empat tempat wisata unggulan yang dikelola Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Nganjuk sepi pengunjung.
Empat kawasan wisata yang menjadi unggulan Pemkab Nganjuk adalah Wisata Alam Air Terjun Sedudo, Wisata Air Merambat Roro Kuning, Goa Margotresno dan Taman Rekreasi Anjuk Ladang ( Tral ). Semua lokasi tersebut omzetnya menurun drastis, apalagi ditambah bencana longsor di air terjun Sedudo beberapa waktu silam.
Kepala Seksi Penggelolaan Obyek Wisata di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sutrisno menyebutkan penurunan pendapatan daerah dari sektor wisata tersebut terjadi sejak lima bulan terakhir atau tepatnya pada Juli bersamaan dengan Hari Raya Idul Fitri yang menewaskan sejumlah  wisatawan dari berbagai daerah di Jawa Timur.
Dari insiden itu secara spontan menurunkan daya minat wisatawan untuk berkunjung ke wisata alam yang sebelumnya kental dengan mitos rakyat bahwa mandi air terjun Sedudo akan membuat awet muda.
Target pendapatan retribusi dari empat tempat wisata unggulan tahun ini, diungkapkan Sutrisno sebesar Rp 1,5 miliar. Sementara sampai menjelang akhir tahun kontribusi pendapatan sektor wisata masih jauh dari harapan.  “Sebelum bencana pendapatan dari penjualan tiket masuk lokasi wisata air terjun Sedudo setiap pekannya  bisa mencapai Rp 4 juta.  Tetapi setelah bencana longsor retribusi turun drastis. Setiap minggunya uang masuk kurang dari Rp 1 juta ,” ujar Sutrisno.
Sementara tempat wisata Taman Rekreasi Anjuk Ladang ( Tral ) kondisinya lebih memprihatinkan . Setiap harinya taman wisata buatan yang lokasinya berada persis di samping Stadion Anjuk Ladang itu sepi pengunjung . Selain itu banyaknya bermunculan taman hiburan anak yang berada di pusat kota, juga berimbas menurunnya minat pengunjung untuk masuk ke lokasi Tral. “Kecuali pada minggu penjualan tiket  baru bisa lumayan . Kalau hari biasa dalam sehari tidak akan menghabiskan saparo bendel karcis yang berisi 100 lembar ,” imbuh Sutrisno . [ris]

Tags: