Joko Santosa. [alikus/bhirawa]
Sidoarjo, Bhirawa
Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Kab Sidoarjo menargetkan pencapaian Pajak Bumi Bangunan (PBB) pada tahun 2019 ini sebesar Rp227 miliar.
Untuk itu total sebanyak 808.358 surat tagihan pajak atau SPPT (surat perintah pajak terhutang) dalam pekan pertama Bulan Pebruari 2019 kemarin, sudah didistribusikan ke 18 Kecamatan di Kab Sidoarjo.
Rinciannya, untuk SPPT buku 1 ada sebanyak 767.549 lembar. SPPT buku 2 sebanyak 29.613 lembar. SPPT buku 3 sebanyak 76.194 lembar. SPPT buku 4 sebanyak 17.175 lembar dan SPPT buku 5 sebanyak 1.860 lembar.
Menurut Kepala BPPD Kab Sidoarjo, Drs Joko Santosa MSi, pendistribusian SPPT ini banyak ke wilayah Kecamatan seperti Kec Waru dan Kec Taman. Karena disana termasuk banyak jumlah obyek pajaknya. Sementara pendistribusian jumlah SPPT PBB yang terbilang sedikit diantaranya ke wilayah Kec Jabon, Kec Krembung dan Kec Tarik.
Dalam buku 1 nilai ketetapan PPB, yang harus dibayar, kata Joko adalah dibawah Rp500 ribu.
Ketetapan buku 2 Rp500 ribu-Rp2 juta. Ketetapan buku 3 Rp2 juta -Rp5 juta. Ketetapan buku 4 Rp5 juta-Rp10 juta. Dan ketetapan buku 5 Rp10 juta keatas.
“Untuk ketetapan buku 1 pembayaran paling lambat adalah 30 September. Sedangkan untuk ketetapan buku 2, 3, 4 dan 5 paling akhir adalah 30 Agustus,” kata Joko, saat ditemui dalam acara upacara peringatan Hari Jadi Kab Sidoarjo ke 160, Minggu (17/2) pagi kemarin, di Paseban alun-alun Kota Sidoarjo.
Saat ini untuk membayar PBB di Kab Sidoarjo itu, kata Joko, sangat mudah sekali. Selain di Bank Jatim dan di Kantor BPPD Sidoarjo, juga bisa dilakukan di Kantor Pos, Bank OCBC, BTN, BNI, Alfamart, Alfamidi dan Indomart.
Masih seperti tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2018 lalu PBB merupakan pajak daerah yang pemasukannya bagi Kab Sidoarjo, masuk dalam kelompok lima besar.
Urutannya yaitu, Pajak Penerangan Jalan (PPJ), Bea Pendapatan Hak atas Tanah Bangunan (BPHTB), Pajak Bumi Bangunan (PBB), Pajak Restoran dan Pajak Parkir.
Menurut Joko, target pemasukan PBB di Kab Sidoarjo ini tiap tahun terus naik. Disebutkan misalnya pada tahun 2017 lalu sebesar Rp191,5 miliar dan pada tahun 2018 lalu sebesar Rp211 miliar namun terealisasi sebesar Rp 219 miliar.
“Target pada tahun 2019 ini ada kenaikan sebesar 14% dibanding taget tahun 2018 lalu,” kata Joko. (kus)
