Target SEA Games 2019

Tim “merah-putih” telah memperoleh medali emas pertama pada ajang SEA Games ke-30 di Filipina. Melalui tim cabor (cabang olahraga) Polo Air, bagai meraih dendam pada ajang yang sama tahun 2017. Sukses itu bisa meningkatkan spirit kejuangan meraih target runner-up SEA Games 2019. Diharapkan bisa melampaui target 50 emas. Terutama melalui cabor andalan, diantaranya bulu tangkis, pencak silat, atletik, renang, dan tenis.
Target runner-up tidak muluk-muluk, walau pada ajang Asian Games ke-18 (tahun 2018 sebagai tuan rumah), tim merah-putih sudah berada pada posisi ke-4. Berhasil diraih 31 medali emas, 24 perak, dan 43 perunggu. Prestasi pada ajang Asian Gemas 2018, menjadi “tongkat pemandu” meraih medali. Terdapat 56 cabor (bisa berkurang karena masih menunggu persetujuan) yang telah didaftarkan tuan rumah (Filipina). Termasuk cabor “aneh” khas Filipina.
Cabor yang tergolong pasti, terdiri dari kategori 1 (utama), atletik, dan renang. Serta 42 cabor kategori kedua (yang dipertandingan pula pada Olympiade dan Asian Games). Sebanyak 12 cabor masih harus diperdebatkan, karena tidak populer. Termasuk kick-boxing, padahal sudah terdapat Muaythai, Pencak Silat, Taekwondo, dan Wushu. Berdasar peraturan komite olimpiade, tuan rumah bisa mendaftarkan cabor “aneh” sebanyak 10% dari total cabor yang dipertandingakan.
Target runner-up SEA Games 2019, sesungguhnya merupakan “lompatan.” Terutama mempertimbangkan prestasi Indonesia pada SEA Games ke-29 (tahun 2017) yang masih harus menundukkan kepala. Terpuruk pada posisi ke-5. Target pada posisi kedua juga tidak mudah. Karena harus meraih setidaknya 20% medali emas, atau lebih dari 70 kali podium tertinggi. Namun dengan anggota delegasi sebanyak 1700 atlet, banyak potensi medali bisa diraih.
Semua atlet harus bekerja keras. Seperti dilakukan tim Polo Air Putra, yang berhasil “membalas dendam” tim Singapura, pada SEA Games 2017 lalu. Selain menumbangkan juara bertahan, sekaligus sebagai emas pertama cabor Polo Air Putra, sejak tahun 1997. Cabor yang lain juga bisa menggenjot prestasi yang sama. Antaralain, Angkat Besi, Panahan, Badminton, Pencak Silat, dan Renang.
Sebenarnya, Indonesia paling kerap menjadi juara umum SEA Games, terhitung sejak kesertaan dalam SEA Games (tahun 1977). Sebelumnya, Thailand menjadi “raja” sejak penyelenggaraan pertama (tahun 1959). Jika dihitung sejak SEA Games tahun 1977, Indonesia sudah juara umum sebanyak 10 kali. Serta dua kali runner-up, dan tiga kali peringkat ketiga. Prestasi ini sulit dilampaui oleh negara manapun sampai 20 tahun mendatang.
Bahkan pernah meraih prestasi paling spektakuler, ketika menjadi tuan rumah SEA Games ke-19 di Jakarta (tahun 1997). Menjadi juara umum dengan memperoleh 194 emas. Prestasi ini belum terpecahkan oleh juara umum SEAG negara manapun. Namun setelah itu, prestasi keolahragaan Indonesia bagai “tidur” panjang. Sampai menjadi tuan rumah SEA Games ke-26 (tahun 2011) di Palembang.
Seolah-olah terimbas iklim politik, prestasi ke-olahraga-an mengendur. Sehingga pemerintah harus berupaya keras mendongkrak prestasi, terutama melalui peningkatan kesejahteraan atlet. Sudah terbukti pada ajang Asian Games (tahun 2018) lalu, janji bonus yang mensejahterakan bisa meningkatkan prestasi. Pada SEA Games 2019 disediakan bonus masing-masing Rp 200 juta, Rp 100 juta, dan Rp 60 juta untuk atlet peraih medali emas, perak, dan peraih perunggu. Pelatih juga memperoleh bonus cukup memadai.
Kehidupan atlet, sering berakhir nelangsa pada masa pasca prestasi. Bagai habis manis sepah dibuang, hidup sengsara pada masa tua. Diperlukan pembinaan sistemik sehingga atlet menjadi pilihan profesi.

——— 000 ———

Rate this article!
Target SEA Games 2019,5 / 5 ( 1votes )
Tags: