Targetkan Bangun 27 Ribu Jamban Sehat untuk Gakin

karikatur ilustrasi

Sidoarjo, Bhirawa
Pembangunan sanitasi Jamban Sehat untuk keluarga miskin masuk dalam program pengentasan keluarga miskin di Kab Sidoarjo. Karena, menurut data Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) KabSidoarjo, dari 117 ribu keluarga miskin di Kab Sidoarjo, sebanyak 27 ribu diantaranya mengalami masalah keterbatasan dalam sanitasi jamban yang sehat.
”Jumlah sebanyak itu direncanakan akan dituntaskan sampai tahun 2021,” ujar Ardi AnindhitaSSTP,   Wakil Sekretariat Tim Koordinator Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kab Sidoarjo, Kamis (7/9) kemarin.
Menurut Ardi, program sanitasi Jamban Sehat bagi keluarga miskin di Sidoarjo itu sudah dimulai sejak tahun 2013 lalu. Dari 27 ribu keluarga miskin yang bermasalah dengan sanitasi jamban sehat itu, sampai tahun 2015 lalu, telah terealisasi sebanyak 3 ribu unit sanitasi jamban sehat.
Dalam kurun waktu tiga tahun itu, difokuskan pada wilayah kecamatan di Kab Sidoarjo yang masuk dalam  zona merah atau tingkat kemiskinan warganya lebih banyak dari wilayah kecamatan lain di Kab Sidoarjo. Tiga wilayah kecamatan zona merah itu diantaranya Kec Jabon, Kec Krembung dan Kec Tarik.
”Tahun ini dalam perubahan APBD 2017 pembangunan sanitasi jamban sehat bagi keluarga miskin juga masuk, cuma saya tidak hafal berapa unit yang akan dibangun, jumlahnya di OPD terkait yakni Dinas Perumahan dan Pemukiman,” kata Ardi.
Di kecamatan yang tidak termasuk dalam zona merah, di Kab Sidoarjo, kadang juga masih dijumpai ada warga miskinnya tidak punya sanitasi jamban yang sehat. Seperti di Desa Punggul Kec Gedangan. Sehingga saat mereka Buang Air Besar (BAB) di sungai dengan membuat kakus. Menurut penuturan warga desa setempat di desa itu, ada sekitar 15 an kakus di sungai yang dibuat warga untuk BAB.
Mereka sudah lama melakukannya tapi dari  pihak Pemerintah Desa setempat tidak ada yang mengingatkan. Para warga yang membuat kakus untuk BAB, menurut warga termasuk dalam keluarga miskin. Karenanya mereka tidak ada biaya dan tidak mampu untuk membuat jamban keluarga yang sehat.
Menurut keterangan dr Idong Juanda, Kabid Pencegahan Penyakit dari Dinas Kesehatan KabSidoarjo, melakukan BAB sembarangan bisa mengakibatkan munculnya penyakit diare dan kolera   bagi warga sekitar. Selain menimbulkan masalah kesehatan, BAB sembarangan bisa merusak keindahan dan kebersihan suatu tempat. [kus]

Tags: