Tarif Hotel dan Restoran Naik 10-12,5 Persen

Sebuah hotel Pines Garden Hotel di kawasan wisata Prigen Kabupaten Pasuruan, Selasa (6/1). PHRI Kabupaten Pasuruan mengeluhkan dampak naiknya elpiji 12 kg oleh PT Pertamina dinilai memberatkan pengusaha di sektor pengusaha perhotelan dan restoran.

Sebuah hotel Pines Garden Hotel di kawasan wisata Prigen Kabupaten Pasuruan, Selasa (6/1). PHRI Kabupaten Pasuruan mengeluhkan dampak naiknya elpiji 12 kg oleh PT Pertamina dinilai memberatkan pengusaha di sektor pengusaha perhotelan dan restoran.

Pasuruan, Bhirawa
Naiknya elpiji 12 kg oleh PT Pertamina dinilai memberatkan pengusaha. Utamanya disektor pengusaha perhotelan dan restoran. Pasalnya selama ini mereka mayoritasnya menggunakan elpiji 12 kg.  Dampaknya beberapa hotel dan restoran menaikkan harga 10-12,5 persen.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pasuruan, Djoko Widodo menyampaikan kenaikan harga elpiji tentu sangatlah memberatkan lantaran pengeluaran hotel dan restoran menjadi bertambah.
“Kenaikan elpiji 12 kg Ini sangat memberatkan kami karena cost (pengeluaran) bertambah. Belum lagi kami dibebankan dengan kenaikan harga bahan baku, UMK, Tarif Dasar Listrik (TDL) yang naik,” keluh Djoko Widodo, Selasa (6/1).
Diketahui, PT Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kg sebesar Rp1.500 per/kg. Kenaikan itu berlaku per 2 Januari 2015 di kalangan agen. Sedangkan bagi para konsumen berlaku per 3 Januari 2015. Dengan demikian, maka harga per/kg elpiji menjadi Rp9.069 dari harga sebelumnya Rp7.569.
Demi menjaga keseimbangan ini, PHRI akan menaikkan tarif harga hotel dan restoran di wilayahnya sebesar 10-12,5 persen. Rencanaya akan diberlakukan mulai bulan depan.  “Berdasarkan rapat intern kemarin kami akan merevisi besaran naiknya tarif hotel dan restoran. Rencananya naik 10-12,5 persen mulai bulan awal Februari nanti. Kami juga akan mengundang semua manager hotel dan restoran di Kabupaten Pasuruan untuk membahasnya lebih lanjut,” papar Djoko Widodo yang juga General Manajer Pines Garden Hotel.
Hal berbeda dirasakan oleh pengusaha industri. Wakil Apindo Kabupaten Pasuruan, Sunardi menyampaikan kenaikan harga elpiji tak berpengaruh pada industri. Karena, kebanyakan Industri tak menggunakan elpiji. “Tak ada pengaruhnya. Karena disektor perindustrian lebih menggunakan listrik,” kata Sunardi. [hil]

Tags: