Tarif Parkir Surabaya Diluar Batas Wajar

Puluhan kendaraan bermotor terparkir di depan pintu masuk PDTS KBS, Selasa (29/12) kemarin. [Gegeh Bagus/bhirawa]

Puluhan kendaraan bermotor terparkir di depan pintu masuk PDTS KBS, Selasa (29/12) kemarin. [Gegeh Bagus/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Memanfaatkan kunjungan warga ke tempat wisata di musim liburan, sejumlah parkir liar memberlakukan tariff parkir jauh melebihi ketentuan, bahkan bisa dikatakan ugal-ugalan. Hal ini membuat pengunjung wisata mengeluh akan tariff parkir yang dinilainya mahal.
Seperti tempat wisata Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) para jukir tak berompi menarik tariff parkir motor Rp 5ribu. Meski diberi karcis resmi dari Pemerintah Kota melalui Dinas Perhubungan (Dishub) yang sudah tertera Rp 3ribu. Namun, tarif tersebut dicoret mengunakan pensil warna.
“Terlalu mahal tarif parkirnya. Tapi gimana lagi parkir di dalam KBS juga sudah penuh, terpaksa parkir di luar saja,” keluh Tri Wahyono warga asal Gresik bersama keluarganya kepada Bhirawa, Selasa (29/12) kemarin.
Dari pantauan Bhirawa, lahan yang digunakan parkir oleh jukir tersebut diantaranya sepanjang jalan Setail, Jalan Ciliwung, Joyoboyo, dan sekitar area KBS. Bahkan, lahan PKL yang telah dibongkar untuk dibuat saluran air tak luput dijadikan lahan parkir meski masih dalam tahap pengerjaan. Hal ini membuat berbahaya bagi pengguna parkir lantaran masih basah dan berlubang.
Dikonfirmasi terpisah, Plt Kadishub Surabaya Irvan Wahyu Drajad mengatakan, akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk dilakukan penindakan. Menurutnya, hal tersebut sudah mengganggu ketertiban umum jadi bisa dikenakan sanksi pidana. “Karena ini ranahnya tipiring jadi kami akan koordniasi dengan kepolisian,” katanya.
Irvan menerangkan, Jukir yang tidak mengenakan seragam dan tanda pengenal bukan wewenangnya untuk menindak. Ia menyarankan kepada masyarakat untuk memilih jukir resmi agar aman. “Mintalah karcis resmi dari Pemkot. Kalau Jukirnya tidak memakai atribut resmi jangan memarkirkan kendaraannya disitu agar aman,” terangnya.
Ia menilai, banyak warga sekitar tempat wisata memanfaatkan momen liburan tersebut dengan menggunakan lahannya menjadi area parkir. Hal tersebut menurutnya bukan tanggung jawab Pemkot lagi.
“Dishub sampai sekarang patroli terus, mulai kelengkapan jukir dan pembantu jukir. karena ada luberan maka warga sekitar memanfaatkan moment itu. Jadi itu warga sekitar area wisata bukan Jukir kita,” imbuhnya.
Irvan menambahkan, untuk pengaturan lalu lintas dan parkir kendaraan, pihaknya menurunkan 14 personel. Mereka bersama aparat kepolisian mengatur sehingga tidak terjadi kemacetan di sekitar KBS. “Kami siagakan petugas di lapangan mulai pukul 09.00 WIB. Sebenarnya tidak hanya di KBS, di Pantai Kenjeran kami juga siagakan petugas untuk memastikan kelancaran arus lalin di sana,” katanya.
Sampai Senin (29/12) kemarin, pengunjung PDTS KBS mencapai 9.594 orang dari berbagai daerah. Mereka tidak hanya berasal dari dalam kota, tetapi dari luar kota, seperti Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Pasuruan, dan Madura. (geh)

Tags: