Tarif Parkir TJU Capai Target Rp25 M !

Salah-satu-pengguna-jasa-parkir-menunjukkan-karcis-parkir-yang-tidak-berhologram-di-Taman-Bungkul-Senin-kemarin.-[Gegeh-Bagus/bhirawa]

Salah-satu-pengguna-jasa-parkir-menunjukkan-karcis-parkir-yang-tidak-berhologram-di-Taman-Bungkul-Senin-kemarin.-[Gegeh-Bagus/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Sudah seminggu penerapan karcis parkir berhadiah langsung diterapkan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya. Namun, penerapan tersebut tidak dibarengi dengan pengawasan langsung di titik parkir yang dikelola Dishub, khususnya di tepi jalan umum (TJU). Alhasil, banyak juru parkir (jukir) yang sengaja tidak memberikan karcis berhadiah tersebut.
Padahal , diharapkan perencanaan karcis parkir berhadiah ini, bisa mendongkrak tercapainya target penerimaan retribusi parkir Rp25 Miliar rupiah untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surabaya di tahun 2016.
Di atas kertas target tersebut bisa tercapai lantaran tarif parkir tidak sesuai yang tertera di karcis. Jukir menarik tarif Rp3.000 untuk motor dan Rp5.000 untuk mobil. Meski jumlah tarikan yang tidak sesuai pada karcis ini tetap saja tidak memenuhi target di tahun-tahun sebelumnya.
Namun dengan kondisi banyaknya Jukir yang masih nakal diyakini pencapaian target penerimaan retirbusi parkir tidak akan pernah tercapai alias kebocoran masih tetap ada di internal Dishub Kota Surabaya.
Seperti yang ada di Taman Bungkul , jukir menarik tarif sebesar Rp3.000 untuk motor. Kecurangan jukir semakin terlihat dengan disengajanya tidak memberikan karcis parkir berhadiah tersebut kepada pengguna jasa parkir. Fakta yang ditemui Bhirawa, Senin (7/3) kemarin yakni jukir menarik tarif lebih dengan tidak memberikan karcis.
“Nggak usah, nggak apa-apa kok. Bayarnya nanti aja,” kata jukir saat dimintai Bhirawa karcis parkir kemarin.
Taman Bungkul sendiri merupakan wilayah area Parkir Tepi Jalan Umum(PTJU) yang terkenal ramai dan beroperasi hampir 24 jam mengingat lokasinya sebagai tempat wisata dan destinasi berkumpulnya warga Surabaya.
Bhirawa yang terus memantau penerapan karcis parkir berhadiah ini belum sepenuhnya diterapkan oleh jukir yang dikelola langsung oleh Dishub. Jukir ternyata sengaja tidak memberikan karcis barunya. Ketika diminta, diberikan karcis yang lama. “Oh, minta karcis yang baru ta?,” belitnya.
Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Irvan Wahyu Drajad akan menindak tegas pada jukir yang nakal. Dengan cara mencabut Kartu Tanda Anggota (KTA) beserta rompinya jika kedapatan ada jukir nakal. Namun, hal itu tak mungkin terjadi karena tidak adanya pengawasan langsung oleh Dishub di lapangan.
Ketua LPKP (Lembaga Perlindungan Konsumen Provinsi) Jawa Timur, Said Utomo mengatakan, perlakukan jukir kepada pengguna jasa parkir masih sangat minim. Masih banyaknya keluhan masyarakat terkait pelayanan serta tarif parkir yang mahal.
“Keluhan itu memang banyak dari masyarakat terkait jukir. Sisi pelayanan bagi pemilik motor dan mobil selisihnya sedikit. Jukir tiba-tiba datang saat ada motor mau keluar dari parkiran untuk menarik uangnya saja tanpa dibantu untuk keluarnya. Selama ini jukir hanya bilang jangan dikunci setir,” katanya.
Untuk pengguna jasa parkir mobil, tambah Said, jukir memperlakukannya secara istimewa. “Kalau mobil diarahkan dan dicarikan tempat parkir jika mau parkir, dan diarahkan jika mau keluar,” tambahnya. (geh)

Tags: