Tarif Tol Turun, Tak Yakin Kebutuhan Pokok Turun

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Kebijakan yang digagas Presiden Jokowi terkait pemberian potongan harga 25% untuk tol swasta dan 35% untuk tol milik pemerintah yang mulai diberlakukan pada H-10 dan H+5 Lebaran tidak mendapatkan gayung bersambut dari kalangan pengusaha transportasi. Pengusaha transportasi tidak bisa memberikan jaminan bahwa truk yang membawa kebutuhan pokok juga ikut menurunkan harga ongkos kirim.  Penyebabnya, jauh sebelum Lebaran seperti sudah menjadi tradisi beberapa kebutuhan pokok mengalami lonjakan.
Seperti pantauan Bhirawa, pada Pasar Beras Bendul Merisi Surabaya yang setiap harinya terdapat truk dari luar kota yang melakukan bongkar muat menurunkan beras. Mohammad Arifin salah satu pemilik usaha transportasi asal Lumajang mengungkapkan ia sangat menghargai kebijakan yang diambil pemerintah dalam menekan harga sembako pada saat Lebaran. Namun dia tak yakin kebijakan itu mampu menekan harga sembako menjelang Ramadan dan Lebaran.
“Kebijakan pemerintah dalam memberikan potongan harga ketika melintasi jalan tol saya apresiasi dengan baik. Tapi keyakinan saya bahwa harga beras akan turun tidak ditentukan oleh naik turunnya tarif tol. Tapi lebih tergantung kepada harga solar alias BBM. Selain itu jumlah panen yang terjadi di setiap daerah, serta jumlah impor beras yang dilakukan pemerintah,” ujarnya, Minggu (14/6) kemarin.
Sementara itu, Wahyono penjual sayuran di Pasar Mangga Dua yang berasal dari Batu Malang, menguraikan  potongan harga tol memang sangat menguntungkan apabila sayuran yang dibawanya banyak. Tetapi kendaraan yang dipakainya hanyalah mobil pikap kecil , jadi potongan tersebut hanya cukup untuk membeli rokok eceran Rp 3.150 dari Rp 9.000 untuk keluar masuk tol pulang pergi .
“Lumayanlah, tapi bagi saya hanya cukup untuk membeli rokok dua atau tiga batang. Selebihnya penjualan sayuran tergantung kepada permintaan dari penjual pasar saja. Semakin dekatnya Lebaran, biasanya stok di daerah saya juga semakin menipis. Jadi bisa jadi harga seperti bawang merah, cabai, atau pun sayuran juga ikut naik. Kalau berdasarkan pengalaman, Idul Fitri tahun lalu kenaikan bumbu dapur dan sayuran bisa sekitar 10-15%,” katanya.
Untuk diketahui Presiden Jokowi memberi 2 macam bonus Lebaran kepada pemakai jalan tol. Bonus pertama, menggratiskan kendaraan golongan VI yakni motor roda dua yang melintasi Jembatan Suramadu. Ketetapan ini mulai berlaku  Sabtu (13/6) mulai jam 00.00. Bonus kedua, adalah diskon penurunan tarif tol sekitar 25% hingga 35% pada H-10 hingga H+5 (15 hari) pada tol seluruh Indonesia.
Kedua bonus Lebaran yang melegakan khususnya rakyat Madura dan pemudik Lebaran lainnya, diucapkan Presiden Jokowi pada peresmian pengoperasian tol Gempol-Pandaan di Pandaan-Pasuruan, Jumat (12/6). Hadir Menteri PUPR Basuki Hadi Mulyono, Menteri BUMN Rini Sumarno, Dirut PT Jasa Marga Adityawarman, Kepala BPJT KemPUPR Achmad Ghani Gazali, Gubernur Jatim Soekarwo, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Pasuruan dll.
Menurut Presiden Jokowi bonus Lebaran ini dimaksudkan untuk menekan biaya logistik agar harga kebutuhan utamanya bahan pangan bisa direm kenaikan harganya. Seperti diketahui, menjelang Ramadan dan Lebaran, hampir semua kebutuhan pangan, harganya naik. Penyebab utamanya adalah kenaikan ongkos angkut barang (logistik) dikarenakan lamanya perjalanan oleh macet di mana-mana. [wil,ira]

Tags: