Tarpin Pecahkan Rekor Dunia Berjalan Mundur

Tarpin Iswayudi (tengah) bersama Direktur LEPRID Paulus Pangka (kiri) dan Bupati Malang H Rendra Kresna (kanan) saat menerima penghargaan dari LEPRID, di Pendapa Agung Kabupaten Malang.

Tarpin Iswayudi (tengah) bersama Direktur LEPRID Paulus Pangka (kiri) dan Bupati Malang H Rendra Kresna (kanan) saat menerima penghargaan dari LEPRID, di Pendapa Agung Kabupaten Malang.

Kab Malang, Bhirawa.
Tarpin Iswayudi (51) warga Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, berhasil memecahkan rekor dunia berjalan mundur mendaki dua gunung, yakni Gunung Bromo dan Gunung Semeru yang berjarak 298 kilometer. Tarpin ini merupakan satu-satunya di dunia yang mampu berjalan mundur hingga ratusan kilometer.
Atas prestasinya tersebut, maka Tarpin langsung mendapatkan penghargaan berupa piala, medali, pigam, dan motivasi dari Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID). Penghargaan ini, kata Pendiri dan Direktur (LEPRID) Paulus Pangka, Selasa (1/11), seusai memberikan penghargaan kepada Tarpin, di Pendapa Agung Kabupaten Malang, juga diberikan kepada Bupati Malang H Rendra Kresna atas dukungannya membantu Tarpin untuk meraih rekor dunia.
Menurut dia, berjalan mundur yang dilakukan Tarpin ini, di awali dari wilayah desanya yakni Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang menuju Jarak Ijo pada 26 Oktober 2016, yang diberangkatkan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur H Saifullah Yusup dan Budayawan Sujiwo Tejo. Kemudian pada 27 Oktober 2016 menuju ke Gunung Bromo, Jemplang dan finish di Ranu Pane.
“Dan pada tanggal 28 Oktober 2016, perjalanan dilanjutkan menuju Gunung Semeru, dimulai dari Ranu Pani dan berakhir di Kalimati,” jelasnya. Sedangkan pada tanggal 29 Oktober 2016, dia berangkat dari Kalimati ke puncak Semeru, lalu turun lagi ke Kalimati. Selanjutnya, Tarpin berangkat ke Ranu Pane pada 30 Oktober 2016. Dan pada 31 Oktober 2016, dia berjalan dari Ranu Pane, menuju Desa Ngadas, Desa Gubuk Klakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang dan finish di Kecamatan Tumpang. Rute terakhir Tarpin dalam berjalan mundur ini, pada hari Selasa (1/11) ini, dia berangkat dari Tumpang, menuju Pendopo Agung Kabupaten Malang, di Jalan KH Agus Salim, Kota Malang.
“Dengan prestasinya itu, maka Tarpin berhak mendapatkan penghargaan atas keberhasilannya berjalan mundur mendaki Gunung Bromo dan Semeru. Sehingga merupakan prestasi yang pertama kali dicapai Tarpin warga Kabupaten Malang,” papar Paulus.
Sementara itu, salah satu Pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Malang Agus Bintoro mengatakan, dirinya sangat terharu melihat keberhasilan Tarpin bisa memecahkan rekor dunia jalan mundur mendaki dua gunung yang terkenal di Jawa Timur. Apalagi, Tarpin ini adalah warga satu desa dengan dirinya, sehingga hal itu telah membanggakan masyarakat Kabupaten Malang, khususnya warga Kecamatan Tumpang.
Dijelaskan, pemecahan rekor dunia berjalan mundur mendaki dua gunung oleh Tarpin ini, KNPI juga mendukung dalam pemecahan rekor dunia tersebut.
“Bahkan, Tarpin sendiri berani menerima tantangan Bupati Malang, yakni berjalan mundur mengelilingi gunung yang ada di Indonesia. Sedangkan bupati sendiri juga akan membatu mewujudkan cita-cita Tarpin. Dan dia langsung menjawab, saya siap dan berani menerima tantangan bapak bupati,” katanya. [cyn]

Tags: