Drs Agus irianto
Drs Agus irianto
Namanya jarang-jarang muncul sebelum dirinya menjabat Kabaghumas Pemkab Nganjuk pada Januari 2017. Sesekali berkomentar di media jika di Kabupaten Nganjuk terjadi bencana alam, karena Drs Agus Irianto sebelumnya menjabat Kepala bidang (Kabid) pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan BPBD Nganjuk.
Namun setelah dilantik sebagai Kabaghumas karena adanya susunan organisasi dan tata kerja (SOTK) baru, nama Agus Irianto kerapkali muncul di media sebagai Kabaghumas. Apalagi saat Kabupaten Nganjuk banyak disorotan terkait dengan birokrasi pemerintahan. Agus Irianto, tidak pernah sepi dari statement.
Sudah pasti, statement Agus Irianto adalah untuk kepentingan dan atas nama Pemkab Nganjuk. “Saya harus selalu on call jika ada rekan-rekan dari media yang ingin konfirmasi terhadap pemberitaan yang terkait dengan Pemkab Nganjuk,” ujar Agus Irianto.
Dalam filosofi kerjanya, kepada Bhirawa Agus Irianto menyebut empat kata Jawa yang menjadi acuan kerjanya yakni Tata Titi Tatag Tutug. Dalam tuturnya Agus irianto memaparkan arti dari setiap kata tersebut. Dimana Tata, Suasana dan tempat kerja ditata atau diatur, atau dikelola sedemikian rupa sehingga seluruh komponen sistem berfungsi dengan baik.
Dengan prinsip Titi, pelaksanaan seluruh pekerjaan harus teliti, cermat, kritis, sehingga tidak mengalami banyak kesalahan saat menjalankaan tugas. Kemudian dengan prinsip Tatag berarti, sebagai leader dalam sebuah organisasi birokrasi harus berani mengambil keputusan jika keputusan tersebut telah dipertimbangan secara matang, secara baik dan betul-betul baik, sekalipun harus menanggung konsekuensi-konsekuensi tertentu.
Terakhir dengan prinsip Tutug, berarti seluruh pekerjaan di bagian humas dan protokoler harus selesai secara tuntas dan betul-betul tidak meninggalkan sisa pekerjaan. Karena sisa pekerjaan akan menjadi beban untuk tugas selanjutnya. “Saya hanya melaksanakan apa yang telah menjadi tugaas pokok dan fungsi saya. Sesuai arahaan atasan dan mengacu pada aturan maka tidak aadaa tugas yang tugak tuntas,” pungkas Agus Irianto. [ris]
