Tawari Jepang Bangun RSU di Sidoarjo Barat

ari suryono. [alikus/bhirawa]

ari suryono. [alikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Kedatangan Tim Japan International Cooperation Agency ( JICA ) dan Tim Universitas Toyo Jepang yang akan melakukan studi riset kesehatan di Kab Sidoarjo, dimanfaatkan Pemkab Sidoarjo untuk berinvestasi dalam rencana pembangunan RSUD  di wilayah barat Kab Sidoarjo.
Menurut Kepala Bagian Kerja Sama Pemkab Sidoarjo, Ari Suryono SSos MSi, bila di luar negeri itu persoalan yang ada melibatkan peranan swasta. Sedangkan di Indonesia murni oleh pemerintah.
Terkait studi riset kesehatan yang akan dilakukan Tim Negara Bunga Sakura di Kab Sidoarjo itu, kini Pemkab Sidoarjo berencana mendirikan satu RSUD di wilayah Sidoarjo bagian barat. Tujuannya, agar bisa mendekatkan pelayanan kesehatan bagi warga yang berada di wilayah itu.
”Dengan adanya RSUD di wilayah itu, warga sekitar nantinya tak perlu lagi jauh-jauh ke RSUD yang ada di pusat kota, perkiraan kami akan mampu melayani tujuh kecamatan di Sidoarjo bagian barat,” kata Ari, usai menerima Tim JICA dan Tim Universitas Toyo, di Ruang Rapat Delta Karya Setda Sidoarjo, Senin (29/8) kemarin.
Dari studi perencanaan yang telah dilakukan tim dari ITS Surabaya, lokasinya berada di Kel Tambak Kemerakan, Kec Krian. Dengan luas 1,3 Ha. Kondisinya siap bangun sebab lokasinya merupakan aset Pemkab Sidoarjo.
Untuk mendirikan RSUD di wilayah itu, estimasinya kata Ari, membutuhkan investasi Rp188 miliar. Untuk biaya operasional setiap tahun Rp10 miliar. Pembangunan RSUD itu bisa dikerjasamakan pembangunanya dengan swasta. Nanti Pemkab akan mencicil tiap tahunnya.
”Tim dari Jepang itu selain akan melakukan riset study masalah kesehatan di Kab Sidoarjo,  juga akan melakukan riset study masalah pengelolahan sampah di Kab Sidoarjo,” jelas Ari.
Perwakilan Tim Universitas Toyo, Tabuci, mengatakan, timnya juga melakukan riset study di Kota Surabaya masalah sampah dan air minum. [kus]

Tags: