Teaching Factory Harus Didukung SDM dan Infrastruktur Lab

Dindik Jatim, Bhirawa
Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, semakin matang dalam menyiapkan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang terampil dan kompetitif. Melalui Teaching Factory (TeFa), pihaknya berharap siswa nantinya memiliki kompetensi yang sesuai dengan industri.
Diungkapkan Kasi Kurikulum SMK Dindik Jatim, Hery Trijono saat ini ada 270 lembaga dengan tefa di Jawa Timur. Tahun ini, diperkirakan pemerintah membentuk 500 program tefa di seluruh Indonesia.
“Infonya begitu. Akan ada 500 SMK untuk program tefa se Indonesia,”ungkap dia, kemarin (10/3). Dijelaskan Hery, syarat sekolah agar bisa mendirikan tefa adalah harus melihat pada kesiapan sumber daya manusia (SDM), sarana prasarana, dan infrastruktur lab yang harus lengkap. selain itu, sekolah harus mempunyai produk yang layak jual dan bisa bersaing di lapangan serta draft kegiatan yang akan dilakukan.
“Karena ini berkaitan dengan membentuk kompetensi yang unggul, kompetitif dan sesuai dengan kebutuhan industri. Syarat-syarat itu harus diperhatikan,” jelas dia. Sebab, menurut dia hal itu berkaitan dengan skill dan kompetensi siswa. Jika ingin mendapatkan sumber daya manusia (SDM) atau lulusan SMK yang terampil dan kompetitif hal itu bisa dilakukan dengan membuat kelas industri di setiap kompetensi kejuruan. Dengan begitu, proses pembelajaran akan sesuai dengan permintaan perusahaan.
Misalnya, kelas tata busana. Jika ingin mendapatkan kompetensi menjahit yang profesional, hal itu harus dilakukan kerjasama dengan industri yakni perusahaan konveksi. Mulai dari penyesuaian kurikulum, tenaga kompetensi hingga sarana-prasana yang mumpuni. Bahkan pihaknya telah mengusulkan bahwa seragam siswa kelas 10 dibuat oleh kelas 12. Menurut dia, guru ataupun sekolah harus aktif dalam menjalin kerjasama dengan perusahaan industri yang sesuai bidang kejuruannya jika ingin menghasilkan lulusan profesional. Ia menyarankan untuk mencari orang yang berkompeten dari perusahaan untuk melatih skill dan keterampilan para siswa.
Sementara itu, Kepala Dindik Jatim, Saiful Rachman mengatakan untuk teaching factory saat ini pihaknya akan memfokuskan pada sekolah dengan program keahlian pertanian yang ada di Jember. Hal itu sesuai dengan harapan yang disampaikan Wagub Jatim, Emil Dardak beberapa waktu yang lalu.
“Kita kan banyak kerjasama dengan perusahaan yang mana itu merupakan alumni di SMK sana (SMK 5 Jember),” ujar dia,
Lebih lanjut, mulai dari penyemaian pembenihan. Selain pertanian pihaknya juga fokus dibidang peternakan. Mulai ayam potong, petelur hingga ujicoba pada penggemukan sapi. [ina]

Tags: